Laba United Airlines Anjlok 69 Persen

Reporter

Selasa, 18 April 2017 15:44 WIB

United Airlines. Abclocal.go.com

TEMPO.CO, Dallas -Laba United Airlines anjlok hingga 69 persen atau sekitar US$ 69 juta selama kuartal pertama 2017, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja perusahaan memburuk jauh sebelum terjadinya insiden penyeretan penumpang.



Turunnya laba perusahaan antara lain disebabkan oleh naiknya biaya bahan bakar, tenaga kerja dan perawatan pesawat. Namun performa United Airlines membaik diukur dari kehilangan bagasi penumpang.

Baca: Insiden United Airlines, Ada 1001 Cara Maskapai Usir Penumpang

Kinerja yang diumumkan pada Senin lalu itu memukul ekspektasi Wall Street. Saham United Airlines kembali dipertimbangkan investor setelah banyaknya keluhan di internet dan lemahnya kemampuan public relation perusahaan.

Data menunjukkan selama dua tahun terakhir, pendapatan perusahaan tak naik secara signifikan. Namun United Airlines menargetkan pendapatan perusahaan pada kuartal kedua tahun ini naik 1-3 persen.

Baca: Video Rekaman United Airlines Ditonton 120 Juta Netizen

Maskapai penerbangan asal Amerika Serikat ini menjadi sorotan setelah beredarnya video penyeretan penumpang secara paksa. David Dao yang berprofesi sebagai dokter ini dipaksa keluar pesawat dengan cara diseret akibat menolak turun secara sukarela. Saat itu United Airlines kelebihan penumpang dan harus membawa krunya yang akan bertugas pada keesokan hari. Maskapai pun menawarkan kepada penumpangnya untuk turun secara sukarela namun tak satu pun bersedia.

Insiden ini menuai kecaman keras dari masyarakat. Presiden Direktur United Airlines, Oscar Munoz kembali meminta maaf atas peristiwa memalukan itu pada Senin, 17 April 2017. "Kami harus memperbaiki pelayanan kepada konsumen. Preusahaan sudah memiliki peraturan bagaimana memperlakukan konsumen dengan baik," ujar Munoz.

OREGONLIVE.COM | DRC

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

9 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

10 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

14 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

15 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

15 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

18 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

21 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

26 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

27 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya