Wall Street Menguat Karena Ketegangan Geopolitik Berkurang

Reporter

Selasa, 18 April 2017 10:46 WIB

Ilustrasi Wall Street. AP/Richard Drew

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Wall Street berakhir menguat pada Senin (Selasa pagi WIB, 18 April 2017), karena ketegangan geopolitik berkurang dan musim pelaporan laba perusahaan atau emiten mulai memanas.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 183,26 poin atau 0,90 persen menjadi ditutup pada 20.636,51 poin. Indeks S&P 500 bertambah 20,06 poin atau 0,86 persen menjadi berakhir di 2.349,01 poin, dan indeks komposit Nasdaq naik 51,64 poin atau 0,89 persen menjadi 5.856,79 poin.

Sejumlah perusahaan-perusahaan terkemuka akan melaporkan hasil kuartalan mereka selama seminggu ini, dengan United Continental Holdings Inc. dan Netflix Inc. mengawali setelah bel penutupan Senin, 17 April 2017. Goldman Sachs, Bank of America dan eBay, antara lain, juga dijadwalkan akan melaporkan kinerja keuangannya dalam minggu ini.

Baca: Saham Wall Street Berakhir Menguat

Data terakhir dari Thomson Reuters menunjukkan bahwa laba gabungan perusahaan-perusahaan S&P 500 pada kuartal pertama 2017 diperkirakan meningkat 10,4 persen dari tahun ke tahun, sementara pendapatan mereka diperkirakan meningkat 6,9 persen.

Sementara itu kegiatan bisnis meningkat pada kecepatan yang lebih rendah di Negara Bagian New York State, menurut perusahaan-perusahaan yang menanggapi Survei Manufaktur Negara Bagian New York (Empire State) April 2017. Indeks kondisi bisnis umum turun 11 poin menjadi 5,2.

Di sisi ekonomi, kepercayaan pengembang di pasar untuk rumah keluarga tunggal yang baru dibangun tetap solid pada April, hanya turun tiga poin ke level 68 pada Indeks Pasar Perumahan (HMI) National Association of Home Builders/Wells Fargo setelah mencapai angka luar biasa tinggi pada Maret.

Simak: Trump Komentar Soal Dolar, Bursa Wall Street Memerah

Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan kepada Financial Times pada Senin, 17 April 2017, bahwa Partai Republik dapat menyelesaikan reformasi pajak tanpa memasukkan pajak penyesuaian perbatasan.

Pasar saham AS tutup pada Jumat, 14 April 2017, untuk hari libur perayaan Jumat Agung. Pada Kamis, 17 April 2017, saham-saham AS mengurangi kenaikan awal menjadi berakhir lebih rendah setelah militer AS menjatuhkan bom non-nuklir terbesar di Afghanistan dengan target pasukan Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS).



ANTARA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

7 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

44 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya