Sejumlah seniman Komunitas Lima Gunung menampilkan kolaborasi tari, olah tubuh, dan musik kontemporer berjudul 'White Noise' pada gelaran Borobudur Writers & Culture Festival (BWCF) 2015 di Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jateng, 13 November 2015. ANTARA/Anis Efizudin
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jawa Tengah memperkirakan Borobudur Festival akan menyedot ribuan wisatawan dalam dan luar negeri. Kegiatan yang akan digelar pada 28 hingga 30 Juli 2017 itu akan menampilkan semua karya seni dan kreativitas yang terkait dengan Borobudur.
“Harapan tak muluk-muluk ada seribu wisman mancanegara dan ribuan wisatawan senusantara selama festival,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Jawa Tengah, Urip Sihabudin, Senin 17 April 2017.
Ia menyebutkan Borobudur Festival sebagai wadah bagi mereka yang ingin berkreasi menampilkan semua hasil karya. Kegiatan festival itu menggali Borobudur tak hanya soal keindahan candi, namun acara ini akan melibatkan pementasan seni dari negara asing. Urip menyebutkan ada tiga negara yang menyatakan siap menjadi peserta.
“Yang sudah konfirmasi, Jepang, China dan Belanda. Kita kejar terus, kepastiaan mengenai keikutsertaan negara lain,” kata Urip. Festival itu juga menggali potensi budaya dalam arti lebih luas seperti karya seni dan kreativitas masyarakat. Selain itu juga memamerkan desa wisata Borodbudur yang memiliki keunikan budaya.
Urip menuturkan festival juga menampilkan performa pementasan seni dari kabupaten kota yang mempunyai ikatan dengan Borobudur. “Termasuk juga para seniman Borobudur yang selama ini tidak hanya tampil di dalam lokasi candi,” katanya.
Tingginya animo wisatawan mengunjungi borobudur, menurut Urip juga didukung oleh akses jalan dari Bandara Kulonprogo dari wilayah provinsi daerah istimewa Yogyakarta. Kemudahan akses jalan tembus Borobudur itu telah dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan terbentuknya Badan Otoritas Pariwisata (BOP).
Tercatat BOP Borobudur itu mengelola 309 hektare lahan yang akan dikembangkan. Urip berharap BOP Borobudur dapat memudahkan minat publik investasi di luar lokasi sebagai akses kawasan pariwisata.
Kepala Bidang Pemasaraan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwsiata Jateng , Trenggono menyatakan Borobudur bisa menjadi magnet tak hanya kawasan Joglosemar tapi jawa Tengah. Keberadaan candi terbesar ini dinilai mampu meningkatkan wisatawan tinggal lebih lama di Jateng.
“Apa lagi kami juga menggelar Borobudur travel 13 hingga 15 Oktober, itu rutin tahunan,” kata Trenggono.
