Perampingan Diharapkan Akan Memperkuat Kinerja BPR

Reporter

Editor

Setiawan

Sabtu, 15 April 2017 13:33 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pepatah yang menyebutkan, bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh mungkin tepat dilekatkan kepada bank perkreditan rakyat.


Persatuan alias merger sejumlah bank prekreditan rakyat (BPR) dapat membawa manfaat tersendiri, misalnya efisiensi biaya operasional dan size-nya menjadi lebih besar. Sejauh ini, masih ada sekitar sepuluh BPR dengan aset kurang dari Rp1 miliar.

Baca: LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan

Kini jumlah bank perkreditan rakyat yang ada di Indonesia mencapai 1.633 bank. Setiap tahun ada saja BPR yang dilikuidasi, meskipun jumlahnya tidak seberapa dibandingkan dengan keseluruhan populasi.


Executive Vice President (EVP) Lembaga Penjamin Simpanan Poltak L. Tobing mengatakan, sampai dengan 7 Maret 2017 terdapat 79 bank yang dilikuidasi LPS terdiri dari satu bank umum, 73 BPR, dan lima BPR Syariah. Adapun dari 79 bank dalam likuidasi (BDL) sejumlah 63 di antaranya sudah menyelesaikan proses likuidasi.


“Bank-bank dalam likuidasi sejauh ini paling banyak berada di Provinsi Jawa Barat mencapai 20 bank diikuti Jabodetabek dan Banten 19 bank, kemudian Sumatra Barat 14 bank,” ucap Poltak.


Guna merampingkan populasi BPR, LPS menyatakan, opsi merger bisa dilakukan. Jumlah bank perkreditan rakyat saat inipun sebetulnya hasil dari penggabungan sejumlah BPR dalam skala yang lebih kecil pada era 2007 – 2008.


Advertising
Advertising

Namun demikian, merger tidak begitu saja bisa dilakukan. “Bisa merger kalau kulturnya sama, bisnisnya serupa, dan sistemnya mirip. Yang pasti, untuk merger banyak yang harus dipelajari dari masing-masing bank,” tutur Poltak.

Baca: Menteri Riset Katakan Bangka Belitung Layak Dibangun PLTN

Dalam suatu wawancara dengan Bisnis belum lama ini, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto menolak anggapan banyak BPR sakit. Diakui memang selalu ada BPR yang dilikuidasi setiap tahun namun jumlahnya bisa dihitung pakai jemari tangan.


Oke, katakanlah mayoritas BPR cukup sehat, tetap saja mereka belum sempurna. Tantangan yang tersisa bagi BPR salah satunya soal populasi. Jumlah yang mencapai ribuan membuka peluang untuk dibuat menjadi lebih efisien.


Joko mengatakan, sejatinya secara regulasi memungkinkan untuk dilakukan mer. “Tapi ini tidaklah mudah karena harus menyatukan visi antarpara pemilik BPR,” katanya.


Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Sumual menuturkan, dari sisi populasi bisa dibilang para BPR sebetulnya saling bersaing ketat satu dengan yang lain.


“Dari sisi jumlahnya, BPR itu bersaing ketat. Untuk memperkuat kinerja BPR, saya rasa mereka bisa saling merger. Kalau dibiarkan terlalu banyak, saya pikir, jadinya akan seleksi alam [bagi yang bertahan],” ucap David saatdihubungi Bisnis.


Seleksi alam akan selalu terjadi. Tapi setiap insan pun pada dasarnya memiliki naluri untuk bertahan. Kalau dalam konteks industri BPR, akankah merger bakal ditempuh guna mempertahankan diri? Kita lihat saja.

BISNIS.COM

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

11 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

11 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

14 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

24 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

27 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

27 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

29 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya