Pemerintah Cina Klaim Reformasi BUMN Berjalan Baik

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 14 April 2017 22:17 WIB

Panngeran Mahkota Arab Saudi Pangeran Salman bin Abdul Aziz al-Saud saat bertemu dengan Perdana Menteri Cina Li Keqiang di Ziguangge Pavilion, Beijing, 14 Maret 2015. Sosok Salman dikenal juga sebagai penegak keluarga dan juga bekerja sama dengan pembentukan ulama Wahhabi. REUTERS/Lintao Zhang/Pool/Files

TEMPO.CO, Beijing - Pemerintah Cina mengklaim jika reformasi badan usaha milik negara (BUMN) di negara tersebut berjalan sukses. Pertumbuhan keuntungan perusahaan selama kuartal pertama 2017 dinilai menjadi bukti dari keberhasilan reformasi tersebut.

“Kenaikan keuntungan perusahaan merupakan sinyal dari perbaikan perekonomian Cina secara keseluruhan, hal ini juga menunjukkan keberhasilan reformasi yang dijalankan pemerintah,” kata Shen Ying, kepala akuntan dari SASAC (Stated Owned Assets Supervision and Administration Commision), di Beijing, Jumat, 14 April 2017, seperti yang dikutip dari Xinhua.

Baca: Pasca Pertemuan Trump- Jinping, Depresiasi Yuan Bakal Berlanjut

Laporan SASAC pada kamis lalu menunjukkan jika untuk kuartal pertama tahun 2017, 99 dari 102 BUMN mengalami pertumbuhan keuntungan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Bahkan 43 diantaranya mencatatkan peningkatan keuntungan hingga lebih dari 10 persen. Secara kumulatif, peningkatan keuntungan seluruh BUMN Cina selama kuartal pertama tahun ini mencapai 226 miliar yuan (USD miliar dollar) atau meningkat hingga 26,5 persen (year-on-year)

Pemerintah Cina telah melakukan serangkaian paket reformasi terhadap BUMN negara tersebut. Sejumlah reformasi yang dilakukan yaitu restrukturisasi perusahaan, memotong lapisan manajemen yang berlebihan, hingga mendorong inovasi dari
tiap perusahaan.

Refromasi dilakukan oleh pemerintah, setelah pada tahun 2015, keuntungan UMN Cina terus tergerus. Penurunan ini terjadi akibat buruknya tata kelola perusahaan dan rendahnya produktivitas tenaga kerja BUMN.

Perdana Menteri Cina, Le Keqiang pada Maret lalu juga menegaskan jika Cina akan semakin menguatkan reformasi BUMN sepanjang tahun ini. Le juga berencana untuk menerapkan sistem kepemilikan campuran dari BUMN yang semula dikelola
sepenuhnya oleh negara.

Baca: Perbankan di AS Mulai Ragukan Kebijakan Ekonomi Donald Trump

Peng Jianguo, Sekretaris Jenderal dari Lembaga think thank milik Pemerintah Cina menilai jika skema kepemilikan campuran tersebut juga akan meningkatkan efisiensi dari BUMN. “Capaian dari kuartal pertama ini menunjukkan jika BUMN kami harus lebih berorientasi pasar untuk meningkatkan performanya,” ujar Peng.

FAJAR PEBRIANTO|SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

6 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

8 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

14 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

23 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya