Perbankan di AS Mulai Ragukan Kebijakan Ekonomi Donald Trump

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 14 April 2017 18:41 WIB

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo

TEMPO.CO, News York - Sejumlah eksekutif bank di Amerika Serikat mulai meragukan agenda pro-pertumbuhan yang dicanangkan oleh Presiden Donald Trump. Pasalnya, sejumlah bank mencatat pelemahan pertumbuhan kredit hingga kuartal pertama tahun ini.

“Kami semua ingin melihat bahwa apakah masih ada pertumbuhan kedepannya, karena harus memastikan hal tersebut sebelum menjalan strategi bisnis,” ujar Chief Financial Officer Wells Fargo, John Shrewsberry seperti dikutip dari The New York
Times.

Baca: Bankir Eropa Diminta Tanggapi Positif Kebijakan Donald Trump

Wells Fargo mengumumkan kredit pada triwulan I 2101 hanya bertumbuh tipis 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Begitu pula dengan Citigroup juga hanya membukukan pertumbuhan kredit sebesar 2 persen. Data dari bank sentral Amerika, The Fed, juga menunjukkan jika kredit untuk sektor manufaktur dan energi terus menurun.

Shrewsberry mengatakan kalangan pebisnis memang semula optimistis dengan agenda pro-pertumbuhan Donald Trump, terutama setelah pemilihan umum Februari lalu. Namun optimisme tersebut pudar setelah usaha pemerintah untuk mengganti Obamacare pada bulan lalu, menemui kegagalan. Pembukuan hutang baru oleh pemerintah, dan tren kenaikan suku bunga The Fed, yang akan membuat pinjaman bank semakin mahal, juga menimbulkan kecemasan di kalangan pebisnis.

Dikutip dari tradingeconomics.com, pertumbuhan kredit sektor industri dan perdagangan secara umum mengalami pelemahan dari USD 2.100,46 miliar pada Januari 2017, menjadi USD 2.096,03 miliar pada Februari 2017. Sementara, pada periode yang sama pada tahun lalu justru terjadi pertumbuhan. “Jika tren ini terus berlanjut, maka ini harus menjadi perhatian pemerintah. Ini menjadi sinyal jika ekonomi Amerika saat ini semakin melemah,” kata Leo Mourelatos, analis resiko dari BMI Research.

Simak: Donald Trump Kaget Hadapi Beban Pekerjaan Jadi ...

Sejumlah ekonom berpendapat pelemahan pertumbuhan kredit ini dipicu oleh penurunan di sektor energi karena harga minyak mentah yang masih rendah. Faktor lain adalah karena perusahaan besar memanfaatkan pasar obligasi untuk
pembiayaan.

Pendapat berbeda dikemukakan oleh Jamie Dimoh, Kepala Ekskutif JPMorgan Chase. Jamie menilai kalangan pebisnis dan konsumen Amerika Serikat masih meyakini bahwa ekonomi Amerika akan tumbuh membaik. “Saya tidak bereaksi berlebihan
terhadap pertumbuhan pinjaman dalam jangka pendek seperti ini, pemerintah pasti butuh waktu,” ujarnya. JP Morgan Chase membukukan pertumbuhan kredit hingga 6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

FAJAR FEBRIANTO|SETIAWAN ADIWIJAYA


Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

11 menit lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

10 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

11 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

12 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

14 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya