Pemerintah Kaji Kemungkinan Penyesuaian BBM dan LPG

Reporter

Kamis, 13 April 2017 23:31 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan meneken kerja sama tentang Kerja Sama Pertukaran, Perolehan, dan Penyusunan Data dan/atau Informasi di Bank Indonesia, Jakarta, 13 April 2017. Tempo/Vindry

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan terbuka peluang kemungkinan untuk penyesuaian harga bahan bakar minyak dan LPG pada semester II 2017. Namun rencana tersebut masih dalam pembahasan.

"Kami masih diskusi apakah kondisinya memungkinkan untuk penyesuaian," kata Agus usai menghadiri rapat kerja mengenai inflasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 13 April 2017. Pemerintah masih akan berdiskusi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengenai penyesuaian tersebut.

Agus mengatakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah waktu yang tepat saat penyesuaian dilakukan. Pemerintah harus memastikan penyesuaian harga tak terjadi saat tekanan inflasi sedang tinggi.

Menurut dia, momentum deflasi sebesar 0,02 persen bulan lalu merupakan kesempatan baik. Namun pemerintah menilai kondisinya belum mengharuskan penyesuaian harga di semester I.

Agus mengatakan ruang penyesuaian harga barang atau jasa yang diatur oleh pemerintah (administered price), khususnya BBM dan LPG, akan terbuka jika inflasi komponen bergejolak (volatile food) bisa dikendalikan. Ia mengatakan harga pangan seperti cabai dan bawang perlu dijaga agar tidak melonjak sehingga penyesuaian mungkin dilakukan.

Pemerintah menargetkan inflasi volatile food di bawah 4 persen tahun ini. Per Maret 2017, inflasi volatile food tercatat 2,89 persen (yoy).

Pemerintah ingin memastikan inflasi sesuai target akhir tahun nanti yaitu 4+-1 persen. "Saat kondisi deflasi seperti sekarang kami mau terus menjaga supaya inflasi di akhir tahun tetap seperti yang direncanakan," kata dia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution enggan bicara banyak mengenai kemungkinan penyesuaian harga BBM dan LPG di semester II. "Kami sedang membuat kalkulasi, analisa, seperti apa kombinasi yang optimum mengenai hal ini," kata dia usai rapat. Pemerintah masih akan membahasnya dengan Menteri ESDM.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

9 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya