Menhub Kirim Usulan Insentif Kapal Raksasa Pekan Depan

Reporter

Rabu, 12 April 2017 09:03 WIB

Kapal pesiar Seabourn Encore. fincantieri.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyusun formula perhitungan diskon tarif kontainer dan kapal pandu tunda, agar kapal-kapal dengan kapasitas besar banyak yang bersandar di pelabuhan Tanah Air.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai pemberian diskon tarif tersebut sebagai bentuk insentif yang bisa diberikan pemerintah demi menjamin keberlanjutan kedatangan kapal berkapasitas raksasa melayari pelabuhan di Indonesia, seperti kapal CMA-CGM Titus yang mulai sandar di Tanjung Priok. "Ada satu PR untuk dirjen laut untuk menurunkan (tarif) per kontainer, hitungannya jangan berbanding lurus, tetapi ada insentif," tutur Budi, Selasa, 11 April 2017.

Baca: Kementerian Perhubungan Targetkan Efisiensi Rp 6 Triliun

Budi meminta kepada Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono untuk membuat formulasi diskon tarif kontainer dan kapal pandu & tunda yang diharapkan pada pekan depan formulasi tersebut sudah bisa dikirimkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). "Minggu depan kita akan kirim surat ke Kementerian Keuangan, dan nanti sebelum 23 April 2017 ketika kita undang Presiden Jokowi untuk melihat kapal besar bersandar, formulasi itu sudah ada," ujarnya.

Baca: Menteri Perhubungan Siapkan Insentif Bagi Kapal Besar

Pada 23 April 2017 direncanakan akan ada kapal raksasa lagi dari CMA-CGM yang akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, yakni bernama CMA CGM Otello dengan kapasitas 8.238 TEUs dan panjang kapal 334 meter. "Selain tarif kontainer, juga menurunkan biaya untuk tunda dan pandu bagi mereka kapal yang besar itu. Ini harus jadi secara konsisten," tambahnya.


Pihaknya berharap dapat segera diterapkan skema insentif yang disiapkan tersebut. "Kalau saya maunya besok, karena kewenangannya di Kemenkeu, itu makanya butuh proses," ujarnya.


Menurutnya perhitungannya gampang, bisa saja diskonnya progresif, biasanya makin besar makin kecil. "Hitungan pastinya belum tahu, tapi intinya gitu, progresif diskon. Karena dia produktif gunakan ruang dan waktu, besok kita akan surati Kemenkeu," ujarnya.


Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Perhubungan Laut Kemenhub, Bay M. Hasani mengatakan diskon tarif dinilai sangat penting untuk menarik minat pelayaran internasional bersedia mendatangkan kapal raksasa mereka.


Menurutnya pemberian insentif penurunan tarif itu diharapkan dapat segera dilakukan, tanpa harus menunggu banyaknya muatan terlebih dahulu. "Katakanlah di Priok itu ada NPCT1 baru 10% year okupansi rasionya. Dari pada sekarang idle, biaya operasionalnya juga besar, sementara ada peluang kapal yang bisa kita tarik ke sini," ujarnya.


Advertising
Advertising

Dia mencontohkan seperti barang-barang dari Australia yang dapat ditarik untuk transshipment. "Dari Australia ada yang tujuan ke Port Klang, ada yang tujuan Singapura, ada tujuan Jakarta juga. Dari Australia itu kapasitas 4.000 TEUs, yang ke Jakarta itu bawa 600 TEUs diturunkan di Tanjung Priok itu untuk keperluan domestik kemudian yang selebihnya 3400 kan itu dibawa ke Port Klang pindahnya ke kapal seperti CMA-CGM yang 8.500 TEUs - 9000 TEUs itu," katanya.

Menurutnya apabila hal itu bisa ditarik ke Tanjung Priok, maka yang Australia itu tidak harus ke Port Klang tapi transshipment di sini. "Tapi apa insentifnya. Tentunya yang diharapkan adalah tarif," ujarnya


BISNIS.COM

Berita terkait

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

1 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

6 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

11 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

11 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

12 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

14 hari lalu

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

Loading pengiriman sepeda motor, masuk ke truk, dan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 menuju ke Terminal Pulo Gadung.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

14 hari lalu

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

Kapal tersebut diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan mobil kecil. Sedangkan selama arus balik, truk 3 sumbu untuk sementara tak diperbolehkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

14 hari lalu

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Salah satu instruksinya yakni mempercepat dikeluarkannya Surat Perintah Berlayar (SPB) kapal.

Baca Selengkapnya

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

14 hari lalu

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

AirNav Indonesia diminta untuk mengoptimalkan runway ketiga di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Diduga karena Sopir Mengantuk

19 hari lalu

Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Diduga karena Sopir Mengantuk

Kecelakaan di ruas Tol Jakarta-Cikampek selama arus mudik lebaran diduga karena sopir mengantuk.

Baca Selengkapnya