FAO Laporkan Harga Pangan Turun

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 7 April 2017 10:25 WIB

Petani di kawasan PAP Tangerang, Banten, Jumat (2/10). Kebijakan ketersediaan pangan masih bersifat sektoral sehingga dibutuhkan koordinasi sinergis antar instansi untuk memantapkan ketahanan pangan menghadapi krisis global. TEMPO/Tri Handiyatno

TEMPO.CO, Roma - Indeks Harga Pangan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada Kamis, 6 April 2017, melaporkan bahwa harga pangan global jatuh pada Maret di tengah besarnya pasokan yang tersedia dan ekspektasi panen yang kuat.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB itu, juga memproyeksikan panen tanaman sereal (biji-bijian) meningkat pada 2017.

"Indeks Pangan FAO menunjukkan penurunan pada Maret, gula dan minyak nabati merosot," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam jumpa pers hariannya.


FAO juga merilis prospek pertamanya untuk pasokan dan permintaan sereal dunia tahun depan, memperkirakan itu menjadi "satu musim dari pasar yang relatif tenang" dengan persediaan gandum tetap pada tingkat mendekati rekor, Dujarric menambahkan.

Indeks Harga Pangan FAO, yang mengukur perubahan bulanan pada harga internasional untuk sereal, minyak sayur, susu, daging dan gula, rata-rata hampir 171 poin pada Maret, menandai penurunan 2,8 persen dari bulan sebelumnya, namun tetap 13,4 persen di atas level setahun sebelumnya, menurut badan tersebut.

Harga sereal menurun 1,8 persen dari Februari, yang dipimpin penurunan gandum dan jagung. Sekarang kira-kira setara dengan tingkat Maret 2016.

Harga minyak sayur turun 6,2 persen pada Maret. Kutipan minyak sawit dan minyak kedelai keduanya lebih rendah pada Maret di belakang prakiraan membaiknya produksi, sementara minyak biji bunga matahari juga menurun karena ketersediaan lebih tinggi daripada yang diperkirakan.

Harga gula anjlok 10,9 persen ke level terendah sejak Mei 2016 di tengah permintaan impor yanbg lemah dan perkiraan pasokan besar dari Brasil memasuki pasar dunia sebagai akibat dari panen yang kuat dan penyerapan domestik lebih lambat untuk produksi bio-ethanol.

Harga susu turun 2,3 persen karena pasokan meningkat, tetapi tetap jauh di atas tingkat setahun lalu.

Harga daging naik 0,7 persen, didorong oleh permintaan impor perusahaan-perusahaan dari Asia untuk daging sapi dan daging babi.

Sementara itu, FAO juga merilis pasokan sereal dunia pertama dan prospek permintaan untuk tahun depan, mengatakan bahwa produksi sereal di seluruh dunia pada 2017 diproyeksikan mencapai 2.597 juta ton, hanya kurang sembilan juta ton dari rekor tahun lalu.

Produksi gandum global diperkirakan turun 2,7 persen pada 2017 menjadi 740 juta ton, sebagian besar karena harga yang disebabkan pengurangan penanaman di Australia, Kanada dan Amerika Serikat.

Sebaliknya, total produksi biji-bijian kasar termasuk jagung pada 2017 diperkirakan akan meningkat ke tingkat rekor baru 1.353 juta ton, secara substansial berkat lonjakan produksi di Brazil dan Argentina bersama dengan "rebound" di Afrika Selatan setelah kekeringan tahun lalu.

ANTARA

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

4 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

14 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

19 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

22 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

26 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

26 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

30 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

32 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

38 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

39 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya