Wall Street Menguat di Tengah Data Pekerjaan Positif

Reporter

Jumat, 7 April 2017 06:59 WIB

REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB, 7 April 2017), setelah berfluktuasi dalam kisaran ketat, karena para investor terutama mempertimbangkan data pekerjaan yang positif.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 14,80 poin atau 0,07 persen menjadi 20.662,95 poin. Indeks S&P 500 berakhir naik 4,54 poin atau 0,19 persen menjadi 2.357,49 poin, dan indeks komposit Nasdaq bertambah 14,47 poin atau 0,25 persen menjadi 5.878,95 pon.

Dalam pekan yang berakhir 1 April, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 234.000, turun 25.000 dari level direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, Kamis, 6 April 2017.

Baca: IHSG Diprediksi Lanjutkan Cetak Rekor Penguatan

Sementara itu, angka rata-rata pergerakan 4-minggu direvisi naik 250 dari 254.250 menjadi 254.500.

Para investor juga terus memantau data penggajian atau "payrolls" non pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat, 7 April 2017. Para analis mengatakan laporan pekerjaan baru-baru ini menunjuk kekuatan pasar tenaga kerja AS.

Sementara itu, Wall Street terus mencerna risalah dari pertemuan kebijakan Federal Reserve Maret, yang menunjukkan para pejabat The Fed ingin memulai menghapus neraca besar bank sentral 4,5 triliun dolar AS tahun ini.

Simak: Harga Emas Turun, Investor Lari ke Pasar Saham

"Asalkan ekonomi terus berkinerja di sekitar seperti yang diharapkan, sebagian besar peserta mengantisipasi bahwa kenaikan bertahap suku bunga federal fund akan berlanjut dan menilai bahwa perubahan kebijakan reinvestasi Komite (FOMC) kemungkinan akan tepat pada akhir tahun ini," kata risalah pada Rabu, 5 April 2017.

Para analis mengatakan bahwa pengurangan neraca bank sentral signifikan, karena ukurannya yang menakjubkan dan dampaknya bisa saja terhadap pasar, karena langkah itu sendiri akan berarti kenaikan suku bunga.

ANTARA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

7 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

44 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya