ExxonMobil Masih Pertimbangkan Skema Gross Split

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 6 April 2017 23:02 WIB

Jubir ExxonMobil Oil Indonesia Maman Budiman dan GM Exxon Peter J. Coleman, saat rapat dengan komisi VI, di MPR/DPR, Jakarta, Rabu (27/1). ExxonMobil akan mengalokasikan produksi gas Blok Cepu untuk kepentingan dalam negeri. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - ExxonMobil menyatakan masih mempertimbangkan untuk menerapkan skema gross split usai pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri No.8/2017.


Hal tersebut dikatakan oleh Senior Vice President Exxon Mobil Corporation Mark W. Albers saat menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla.


“Intinya adalah berapa persen yang ditawarkan untuk investor dan berapa untuk pemerintah. Tergantung pada peluang investasi, banyak yang harus disesuaikan untuk mendukung investasi,” ujarnya, di Kantor Wakil Presiden, Kamis, 6 April 2017.


Albers mengaku pertemuan dengan Wapres adalah untuk memberikan update perihal perkembangan Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, perkembangan produksi dan kontribusi Exxom, serta Iklim investasi di Indonesia.


"Dan kita bicara tentang kesempatan bisnis lainnya serta kemungkinan untuk berkunjung lagi kedepannya," ujarnya.


Advertising
Advertising

Dengan terbitnya Peraturan Menteri No.8/2017, pemerintah menawarkan bagi hasil yang lebih fleksibel dengan perhitungan yang lebih objektif melalui insentif berupa split bagi kontraktor.


Pemerintah memulai tawaran dengan bagian pemerintah:kontraktor sebesar 57 persen:43 persen untuk proyek minyak dan 52 persen:48 persen untuk proyek gas. Bagian kontraktor selanjutnya masih bisa bertambah yang disesuaikan dengan tantangan di lapangan melalui variable split.


Selain itu, pemerintah pun menawarkan bagi hasil dinamis yang ditetapkan berdasarkan level harga minyak dan akumulasi produksi. Pemerintah bisa membagi splitnya maksimum hingga 5 persen jika keekonomian lapangan masih kurang menarik.


Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan tujuan utama diciptakannya gross split adalah untuk memangkas lamanya proses administrasi di tubuh pemerintah yang harus dilalui kontraktor dari masa pencarian sumber hingga masa produksi.


Menurutnya, penghematan waktu, turut memberikan kontribusi dalam perhitungan keekonomian proyek. Seperti diketahui, waktu yang diperlukan kontraktor untuk menghasilkan minyak justru semakin lama meskipun teknologi semakin canggih.


Pada 1970-an, waktu yang diperlukan kontraktor untuk menemukan sumber dan mengambil hasilnya sekitar lima tahun. Sebagai contoh, Lapangan Bekapai di Blok Mahakam ditemukan pada 1972 dan mulai menghasilkan minyak pertamanya pada 1974. Selang 30 tahun kemudian, Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu justru harus menanti 10 tahun untuk menghasilkan minyak pertamanya.


Lamanya proses itu ternyata, tak hanya disebabkan karena faktor di lapangan yang semakin sulit melainkan proses di lingkungan pemerintah yang ternyata membuat produksi migas semakin lamban. Padahal, semakin lamban sebuah sumur atau lapangan migas menghasilkan, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan.


Pemerintah yang memiliki bagian lebih besar pastinya enggan menerima risiko tergerusnya penerimaan Negara akibat lamanya proses yang sebenarnya bisa ditekan sendiri oleh pemerintah. Arcandra menilai, terdapat percepatan proses yang bisa dilakukan dengan gross split karena kegiatan hulu tak lagi mengikuti pedoman tata kelola (PTK) 007 dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).


BISNIS.COM

Berita terkait

Berkendara Optimal Bersama Hyundai STARIA

21 September 2021

Berkendara Optimal Bersama Hyundai STARIA

Hyundai STARIA yang bertema #LargerThanLife hadir untuk mereka yang tidak hanya menginginkan kesuksesan karir maupun keluarga, namun juga kontribusi dalam kehidupan sosialnya.

Baca Selengkapnya

Fungsi Cover Mobil dan Alat Cuci Mobil

16 Oktober 2019

Fungsi Cover Mobil dan Alat Cuci Mobil

Keberadaan cover dan alat cuci mobil sangat penting dalam mendukung daya tahan mobil kesayangan Sahabat.

Baca Selengkapnya

Isuzu Indonesia Dukung Pemerintah Ciptakan Ekosistem Penanggulangan ODOL

7 Oktober 2019

Isuzu Indonesia Dukung Pemerintah Ciptakan Ekosistem Penanggulangan ODOL

Isuzu Indonesia menciptakan ekosistem yang bebas dari masalah ODOL.

Baca Selengkapnya

Tip Aman Berkendara di Musim Hujan ala Chevrolet

7 Oktober 2017

Tip Aman Berkendara di Musim Hujan ala Chevrolet

Tip aman berkendara di musim hujan dari Chevrolet di antaranya rutin memeriksa wipper, tekanan ban, oli, mesin, barerai, dan lampu.

Baca Selengkapnya

Investasi Energi, Mitsubishi Anggap Indonesia Sangat Penting  

15 Mei 2017

Investasi Energi, Mitsubishi Anggap Indonesia Sangat Penting  

Mitsubishi Corp berkomitmen terlibat dalam sejumlah proyek energi.

Baca Selengkapnya

ExxonMobil Akuisisi Kilang Aromatik di Singapura

12 Mei 2017

ExxonMobil Akuisisi Kilang Aromatik di Singapura

ExxonMobil Chemical Company mengumumkan kesepakatan akuisisi Kilang Aromatik Jurong Aromatics Corporation Ltd di Pulau Jurong, Singapura.

Baca Selengkapnya

Toyota Tak Beri Ampun Pemilik Lexus di Indonesia

11 Mei 2017

Toyota Tak Beri Ampun Pemilik Lexus di Indonesia

Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha atau dikenal dengan Toyota Motor Corp rupanya tidak memberi ampun terhadap siapa saja pemilik merek Lexus di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segmen Bisnis Otomotif Astra Grup Diberitakan Tumbuh Meyakinkan

21 April 2017

Segmen Bisnis Otomotif Astra Grup Diberitakan Tumbuh Meyakinkan

Laba bersih lini bisnis otomotif grup PT Astra International (ASII) Tbk. tumbuh meyakinkan 45 persen menjadi Rp2,3 triliun.

Baca Selengkapnya

CARS Putuskan Gunakan Dana IPO untuk Ekspansi Showroom

11 April 2017

CARS Putuskan Gunakan Dana IPO untuk Ekspansi Showroom

CARS akan menggunakan sebanyak 33 persen dana hasil penawaran umum saham perdana untuk ekspansi usaha melalui pembangunan diler baru.

Baca Selengkapnya

BMW M2 Coupe Rp 1,3 Miliar, Berikut Keistimewaannya

30 April 2016

BMW M2 Coupe Rp 1,3 Miliar, Berikut Keistimewaannya

M2 Coupe dibanderol Rp 1,349 miliar.

Baca Selengkapnya