Menteri Susi Senang Nelayan Semakin Mudah Tangkap Ikan

Reporter

Kamis, 6 April 2017 18:59 WIB

Nelayan bongkar muat hasil tangkapan ikan di sekitar kawasan Teluk Jakarta di pemukiman nelayan Muara Angke, Jakarta, 19 April 2016. Hasil tangkapan ikan terlihat melimpah saat gambar ini diambil. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan rasa senangnya karena saat ini nelayan Indonesia semakin mudah menangkap ikan. Dia bercerita kini ikan berukuran besar di Indonesia Timur misalnya bisa didapatkan nelayan dengan menjaring di sekitar pinggir pantai saja tanpa harus berlayar ke tengah laut.

Susi mengatakan populasi ikan di wilayah perairan Indonesia semakin bertambah dalam beberapa tahun terakhir, sebagai dampak positif penindakan tegas terhadap kapal asing pencuri ikan. “Kami terus melakukan evaluasi dan mengerahkan upaya untuk recovery populasi ikan Indonesia,” ujarnya, di kediamannya, di Jakarta, Kamis, 6 April 2017.

Baca: Menteri Susi Ajari Nelayan Minta Asuransi ke Pemilik Kapal

Susi berujar dia mendengar cerita dari Kepala Dinas Departemen Kelautan dan Perikanan Ambon yaitu ikan yang ditangkap di pinggir laut rata-rata sudah berukuran besar yaitu mencapai 4 kg.

Dia menuturkan akan berupaya maksimal untuk menjaga keberlanjutan dari kondisi ini hingga masa mendatang. “Kalau dijaga nanti bisa kembali seperti 20-30 tahun lalu, cukup di pinggir saja sudah dapat ikan ukuran 30 kg,” katanya.

Susi meyakini meningkatnya populasi ikan khususnya di Indonesia bagian timur itu karena praktek penangkapan ikan ilegas sudah mulai menurun. Sehingga nelayan pun bisa memperoleh hasil tangkapan yang lebih banyak dan optimal. “Itu terjadi di banyak tempat seperti kunjungan saya ke Wakatobi, beberapa kabupaten di Teluk Bone, Kolaka, dan lainnya.”

Simak: Pindah Lokasi Tangkap, Pemerintah Klaim Nelayan Untung Besar

Namun, Susi berujar terdapat pekerjaan rumah yang harus segera diatasi yaitu memberikan akses yang lebih luas kepada nelayan untuk memasarkan hasil tangkapannya. Khususnya mendistribusikan ikan dari timur Indonesia ke Pulau Jawa, di mana banyak terdapat industri kelautan dan perikanan yang membutuhkan pasokan bahan baku.

“Saya baru dapat permohonan SIUP baru pengusaha besar yang akan membuat kapal angkut ikan ratusan ton dari timur ke Pulau Jawa,” ujarnya. Dia berharap ke depan akan semakin banyak pengusaha local yang turut berpartisipasi dan berinvestasi di bidang logistik khusus hasil kelautan dan perikanan.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

5 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

5 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

9 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

10 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

16 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

19 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

20 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

28 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya