BPS Perkirakan Inflasi Tinggi pada Mei dan Juni  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 3 April 2017 13:18 WIB

Ketua Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto (tengah) menyampaikan rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 di Kantor Pusat BPS, Jakarta, 7 November 2016. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan akan terjadi inflasi tinggi pada bulan menjelang Hari Raya Lebaran, yakni Mei dan Juni 2017. Menurut Kepala BPS Suhariyanto, seperti biasa, menjelang hari besar akan terjadi kenaikan harga pada komoditas tertentu, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap barang tersebut.

“Yang perlu diperhatikan adalah Mei dan Juni, karena awal puasa di Mei dan Lebaran di akhir Juni. Kita semua tahu, selalu terjadi kenaikan harga di sana. Mudah-mudahan pemerintah bisa mengendalikan harga, terutama harga makanan,” tutur Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 3 April 2017.

Baca: Maret Catatkan Deflasi, Menteri Darmin: Karena Harga Pangan Turun

Hari ini BPS mencatat deflasi selama Maret 2017 sebesar 0,02 persen. Dari indeks harga konsumen (IHK) 82 kota, sebanyak 49 kota mengalami deflasi dan 33 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen dengan IHK 134,11 dan deflasi terendah terjadi di Padang dan Purwokerto, masing-masing 0,01 persen dengan IHK 134,04 dan 125,22.

Adapun deflasi tersebut terjadi karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 0,66 persen, juga kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,13 persen.

Sedangkan untuk inflasi paling tinggi terjadi di Merauke sebesar 1,24 persen dengan IHK 135,67 serta terendah terjadi di Tembilahan dan Banjarmasin, masing-masing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 131,26 dan 127,74.

Baca: Di luar Perkiraan, Maret 2017 Catatkan Deflasi 0,02 Persen

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar nol persen; kelompok sandang 0,18 persen; kelompok kesehatan 0,21 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,08 persen.

Adapun komoditas bahan makanan yang dominan memberikan andil atau sumbangan deflasi antara lain cabai merah, beras, cabai rawit, ikan segar, telur ayam ras, dan bawang putih. Sedangkan yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah bawang merah, jengkol, anggur, dan minyak goreng.

Sebagai informasi, dengan terjadinya deflasi pada Maret 2017, secara tahun kalender per Januari, terjadi tingkat inflasi 1,19 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) 3,61 persen.

DESTRIANITA

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

10 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

12 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

12 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

12 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

12 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya