Sri Sultan Khawatir Bandara Kulon Progo Tak Dinikmati Gunungkidul

Reporter

Jumat, 31 Maret 2017 06:00 WIB

Menhub Budi Karya Tinjau Kesiapan Calon Bandara Kulonprogo. TEMPO/Hand Wahyu

TEMPO.CO, Yogyakarta-Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X khawatir efek positif Bandara Kulon Progo tak bisa dirasakan oleh wilayah lain di Yogyakarta yang jaraknya jauh dari bandara.

Misalnya Kabupaten Gunungkidul yang terpaut sekitar 70-80 kilometer dari bandara. “Harus dibuat isu dan daya tarik sendiri bagi Gunungkidul agar turut merasakan manfaat Bandara Kulon Progo,” ujar Sultan di sela menghadiri acara Kolaborasi Pemangku Kepentingan menyambut Bandara Kulon Progo di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta, Kamis, 30 Maret 2017.

Dalam acara yang melibatkan asosiasi biro perjalanan wisata se Yogyakarta tersebut, Sultan mengusulkan adanya jejaring pariwisata yang bisa mengaitkan Gunungkidul sebagai bagian pemasaran wisata pascabandara beroperasi.

Baca: Ganti Rugi Rp 4,1 T, Warga Kulon Progo Diminta Tak Konsumtif

Misalnya, ujar Sultan, Yogya bisa belajar dari Bali yang membangun jejaring perhotelan berkonsep internasional di kawasan Nusa Dua sehingga turis tidak terpaku di satu titik wisata Bali. “Yang penting saat dibawa ke Gunungkidul, turis asing merasa tidak ada masalah terkait layanan pariwisata itu,” ujarnya.

Ketua Association Of The Indonesian Tours ans Travel Agencies (ASITA) DIY Udi Sudiyanto menuturkan tengah melakukan pendekatan dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terkait isu Bandara Kulon Progo. “Kami sedang membuat program untuk Gunungkidul yang nanti tak bisa ditemukan di wilayah lain DIY, sehingga ada alasan turis mancanegara di bawa ke sana,” ujar Udi.

Simak: Bangun Bandara Baru, Pura Pakualaman Dapat Ganti Rugi Terbesar

Udi berujar letak geografis Gunungkidul yang terlalu jauh dari bandara berpotensi tidak terlirik. Apalagi primadona destinasi wisata DIY untuk turis asing sudah terlanjur hanya ter-branding di Kota Yogya dan Kabupaten Sleman yang sarana dan prasarana lebih memadai.

Terlebih, jarak Bandara Kulon Progo ke Candi Borobudur relatif sama jauhnya dibandingkan jarak bandara ke Gunungkidul. “Yang bisa dijual pada turis dari Gunungkidul adalah potensi alam yang luar biasa, khususnya geopark nya yang sudah diakui Unesco,” ujar Udi.

Udi mencontohkan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran yang termasuk geopark andalan Gunungkidul. Seharusnya, ujar Udi, ada transfer pengetahuan dari pakar geologi ke pelaku jasa wisata. Untuk mengetahui seluk beluk Gunung Api Purba, seperti proses terbentuknya, jenis bebatuan purba, dan lainnya. “Setidaknya pelaku wisata tahu product knowledge Gunung Api Purba Nglanggeran itu,” ujarnya.

Lihat: Ganti Rugi Bandara Rp 727 M, Begini Reaksi Puro Pakualaman

Udi menyesalkan sejumlah obyek wisata di Gunungkidul seperti air terjun Sri Gethuk justru tak mempertahankan potensi lokal dan mulai beralih ke fasilitas modern untuk melayani turis. Misalnya penggunaan rakit bambu untuk menyusuri sungai yang sudah diganti mesin.“Turis butuh sesuatu yang alamiah, lokal, dan tak bisa ditemukan di daerah lain,” ujarnya.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura 1 Mochammad Asrori menuturkan dari data kedatangan turis manca yang tercatat di delapan bandara di Indonesia, pertumbuhan kunjungan melalui Bandara Adisutjipto Yogyakarta berada di urutan ke tiga pada periode 2016 lalu. “Kunjungan turis manca ke Yogya lewat bandara Adisutjipto sebesar 37,5 persen,” ujar Asrori.

Baca juga: Nilai Ganti Rugi Lahan Bandara Kulon Progo Rp 4,08 Triliun

Jika jumlah kedatangan turis manca melalui pintu kedatangan di bandara Adi Sutjipto pada 2015 sebesar 83 ribu orang, kata dia, maka pada 2016 tercatat meningkat menjadi 114 ribu orang.

Namun tren kunjungan turis manca via bandara Adi Sutjipto Yogya terus meningkat. Jika pada periode Januari 2016 kunjungan sebulan tercapai 6.697 turis, maka pada Januari 2017 mencapai 9.555 atau meningkat 42 persen.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

9 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

17 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

43 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

49 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

50 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

54 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

54 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya