Sediakan Paket Jalan-jalan, Blue Bird Ekspansi ke Bisnis Wisata  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 30 Maret 2017 12:53 WIB

Taksi Ekspress dan Blue Bird. expressgroup.co.id/wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta – Emiten operator taksi PT Blue Bird Tbk akan mengoptimalkan pendapatan dari lini bisnis baru yang dirintis perseroan sejak 2016, yakni paket wisata. Blue Bird juga gencar melirik peluang bisnis lain.

Michael Tene, Head of Investor Relation Blue Bird, mengatakan, sejak diluncurkan pada akhir tahun lalu, bisnis baru ini menunjukkan kontribusi yang baik terhadap pendapatan. Adapun paket wisata yang disediakan emiten berkode saham BIRD ini adalah Big Bird Jalan-Jalan dan shuttle bus Jakarta ke kota satelit. Perseroan berharap kontribusi dari lini bisnis akan semakin baik ke depan.

Baca: Kemenpar Promosi Wisata Layar kepada Pebisnis Australia

Michael tidak menampik bawah keputusan perseroan untuk berinovasi merintis lini bisnis baru tersebut disebabkan oleh sengitnya persaingan angkutan nontrayek pada tahun lalu karena menjamurnya angkutan berbasis aplikasi. Michael mengatakan bisnis Big Bird Jalan-jalan merupakan upaya optimalisasi pemanfaatan aset bus milik perseroan yang biasanya sehari-hari digunakan sebagai bus sekolah untuk antar dan jemput sisa.

Saat ini, sudah ada empat rute pergi-pulang yang ditawarkan perseroan, yakni Jakarta-Bandung, Jakarta-Cirebon, Jakarta-Jungle Land, dan Jakarta-Yogyakarta. “Jika nanti pertumbuhannya sangat cepat dan permintaan membesar, tidak tertutup kemungkinan tambah armada bus untuk memenuhi demand itu. Untuk saat ini, kita utilisasi dulu dari aset yang ada,” katanya, Rabu, 29 Maret 2017.

Baca: Kejar Penerimaan Devisa Wisata, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Secara konsolidasi, Grup Blue Bird akan menggenjot kontribusi sektor bisnis nontransportasi, seperti bengkel, bisnis pelumas, properti, dan logistik, seiring dengan perluasan operasi perusahaan.

Baru-baru ini Grup Blue Bird telah menggandeng perusahaan Malaysia UMW Berhad untuk memasarkan pelumas bermerek Blue Power. “Kami berharap kontribusi non transportasi, bisa 50 persen dalam lima tahun ke depan,” ujar Noni Purnomo, Direktur Utama Grup Blue Bird, belum lama ini.

Dia mengungkapkan, sampai sekarang, bisnis nontransportasi Blue Bird telah menyumbang sebesar 30 persen terhadap kinerja perusahaan. Sejak dua tahun lalu, singgung Noni, perusahaan telah gencar melakukan diversifikasi.

Hingga saat ini, penghasilan Grup Blue Bird masih ditopang terutama dari bisnis transportasi lewat operasional taksi yang terdiri atas merek Blue Bird, Pusaka, dan Silver Bird, ataupun penyewaan mobil dan bus. Grup tersebut kini telah memiliki bisnis logistik, karoseri, industri suku cadang, properti, dan bisnis alat berat.

BISNIS.COM



Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

50 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

51 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.

Baca Selengkapnya

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.

Baca Selengkapnya