Kapal Bertenaga Listrik Pertama di Indonesia Diluncurkan  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 28 Maret 2017 10:18 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (keempat kiri), Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kiri) dan Himpunan Industri Mebel dan Kerajian Indonesia (HIMKI) Soenoto (kelima kiri) menghadiri pembukaan pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2017 di JI Expo, Jakarta, 11 Maret 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meresmikan peluncuran kapal bertenaga listrik pertama di Indonesia, MV Iriana. Kapal angkut semen curah berkapasitas 9.300 deadweight tonnage (DWT) dengan sistem electric propulsion tersebut diproduksi PT Sumber Marine Shipyard.

“Karya anak bangsa ini adalah wujud nyata kemandirian industri perkapalan nasional yang nantinya dapat mendukung kelancaran distribusi barang, khususnya untuk muatan semen yang akan digunakan untuk kegiatan pembangunan di Indonesia,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya, Selasa, 28 Maret 2017.

Kapal yang dipesan PT Pelayaran Andalas Bahtera Baruna tersebut digerakkan dengan tenaga listrik yang dihasilkan motor elektrik, sehingga hemat energi dan ramah lingkungan. Indonesia merupakan negara ketiga di Asia yang memproduksi jenis kapal ini setelah Jepang dan Taiwan.

Baca: PT Kereta Api Pastikan Ada Kereta Tambahan Lebaran

Airlangga menuturkan teknologi yang digunakan MV Iriana sama dengan yang dipakai Jepang. Namun kapal tersebut mampu menghemat bahan bakar yang lebih besar. "Teknologi di sini akan menghemat energi hingga 20 persen, sedangkan di Jepang hanya menghemat sekitar 10 persen,” ucapnya.

MV Iriana memiliki spesifikasi panjang 117 meter, lebar 25,5 meter, tinggi 7,9 meter, kedalaman ke air 6,3 meter, dan kecepatan 10 knot. Kapal tersebut dikerjakan dalam kurun kurang dari setahun. Pemakaian bahan baku untuk MV Iriana didominasi dengan baja lokal yang diproduksi PT Krakatau Posco di Cilegon.

Menurut Airlangga, produksi kapal ini juga mampu menghemat devisa sekitar Rp 260 miliar per kapal. Hal itu membuat perusahaan dapat memperkerjakan lebih banyak tenaga kerja lokal dan memperkuat mata uang rupiah. “Kapal ini menyerap tenaga kerja dan bahan baku lokal yang tinggi serta dibangun dengan tepat waktu,” katanya.

Baca: Perjalanan Kereta di Semarang Turun, Apa Penyebabnya?

Airlangga berujar, pembangunan MV Iriana sejalan dengan langkah pemerintah menempatkan sektor maritim sebagai salah satu program prioritas dalam pembangunan nasional. "Saat ini, pemerintah berupaya agar sektor industri galangan kapal nasional mempunyai daya saing di tingkat global,” ucapnya.

Chairman PT Sumber Marine Shipyard Haneco W. Lauwensi menyatakan MV Iriana murni hasil karya anak bangsa. Menurut dia, keberhasilan ini akan memotivasi industri galangan kapal lain agar terus tumbuh dan berdaya saing sekaligus memberikan kontribusi yang besar kepada perekonomian nasional.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

4 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

5 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

7 hari lalu

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.

Baca Selengkapnya

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

9 hari lalu

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

9 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

10 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Kritik terhadap Tiga Menteri Saksi Politisasi Bansos, 907 Ribu Kendaraan Belum Balik ke Jabodetabek

11 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Kritik terhadap Tiga Menteri Saksi Politisasi Bansos, 907 Ribu Kendaraan Belum Balik ke Jabodetabek

Ekonom Ideas mendukung kritik Faisal Basri terhadap tiga menteri yang bersaksi soal politisasi Bansos di MK.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

11 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya