TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, pada 2018 Indonesia ditargetkan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 6,1 persen. Hal itu seperti yang diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu.
Untuk mencapai target tersebut, setidaknya tahun ini pertumbuhan harus mencapai lebih tinggi atau di atas 5,1 persen per tahun. Salah satu yang dilakukan pemerintah dalam mengejar hal tersebut adalah dengan menggenjot pembangunan di bidang infrastruktur.
"Presiden bangun infrastruktur yang jauh lebih besar dari subsidi. Pertumbuhan 2018 Jokowi ingin 6,1 persen. Saat ini harus capai 5,4 persen," tutur Mardiasmo di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Senin, 27 Maret 2017.
Dalam merealisasikan pembangunan di bidang infrastruktur, pemerintah menggandeng pihak swasta, yang diharapkan dapat menduking dalam program pemerataan pembangunan.
Salah satunya adalah program Pembiayaan Investasi Non Anggaran atau PINA. "Program PINA karena dalam pembangunan infrastruktur, sesuai instruksi Jokowi harus melibatkan pengusaha daerah," kata dia.
Dirjem Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yusid Toyib menambahkan, pemerintah telah membuat berbagai kebijakan untuk dapat meningkatkan efektifitas pembangunan infrastruktur bagi pertumbuhan ekonomi.
Peranan swasta diharapkan dapat meningkatkan pembangunan di Indonesia. "Ke depan, ada negosiasi di awal, agar swasta tidak ditekan dalam pembangunan proyek," tutur dia.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
3 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.