Menteri Jonan Pastikan Harga BBM Tidak Akan Naik  

Reporter

Sabtu, 25 Maret 2017 11:54 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyatakan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dikendalikan pemerintah, yaitu jenis Premium dan solar, tidak akan naik pada April hingga Juni mendatang. Menurut dia, pemerintah berusaha menjaga harga BBM tetap stabil meski harga minyak dunia mulai naik.

Jonan mengatakan kenaikan belum mendesak, mengingat saat harga minyak dunia di bawah US$ 40 per barel tahun lalu, PT Pertamina (Persero) tidak menurunkan harga eceran untuk konsumen. "Kami usahakan April sampai Juni tidak akan naik. Sebab, masih ada cadangan yang bisa digunakan Pertamina untuk menutupi selisih saat harga minyak mentah naik," kata dia, di Energy Building, Jumat, 24 Maret 2017.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi I Gusti Nyoman Wiratmadja menambahkan, Pertamina seharusnya menjaga harga BBM seperti saat ini untuk mendorong stabilitas ekonomi nasional.

Baca: Menteri Jonan Jelaskan Soal Tarif Listrik dan BBM

"Walaupun memang harga eceran berada di bawah nilai keekonomian Pertamina," ucapnya. Wiratmadja yakin "kerugian" Pertamina tidak akan berlangsung lama karena harga minyak dunia kembali turun. "Hanya perlu dikaji lagi, sampai sejauh mana penurunannya, akan berhenti di angka berapa."

Saat ini harga minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) tercatat masing-masing US$ 50,56 dan US$ 47,7 per barel. Nilai komoditas itu naik seiring dengan rencana anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengurangi produksi masing-masing. Namun tren harga minyak dunia bakal kembali menurun seiring dengan temuan cadangan baru dan kecenderungan beberapa negara untuk mempertahankan batas produksi maksimal.

Simak: Investor Migas Minta Pemerintah Buat Kebijakan yang Fleksibel

Pemerintah mengevaluasi harga BBM terakhir pada 1 Januari 2017. Ketika itu harga Premium ditetapkan Rp 6.450 per liter dan solar Rp 5.150 per liter. Harga itu sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

Namun Pertamina mengajukan kenaikan harga dua jenis BBM itu mulai 1 April. Sebab, kata Direktur Pemasaran Pertamina Iskandar, biaya perolehan BBM lebih besar ketimbang harga jualnya. "Kami mengusulkan agar harga sesuai dengan biaya keekonomiannya," kata dia, Kamis lalu.

Menurut Iskandar, biaya perolehan solar mencapai Rp 8.300 per liter dan Premium Rp 6.850 per liter. Sedangkan harga Premium di luar Jawa, Madura, dan Bali sebesar Rp 6.450 per liter. Saat harga acuan pasar Platts di Singapura (MOPS) mencapai US$ 55-60 per barel, Pertamina mengalami defisit dari penjualan solar sejak Oktober 2016 dan Premium sejak September 2016.

Simak: Ikuti Saran Jokowi, Tarif Listrik Tak Naik hingga Juni

Pertamina kemudian mengusulkan perubahan harga kepada pemerintah, yang hanya menyetujui kenaikan harga Premium Rp 500 per liter. Pertamina pun menambal defisit Rp 2 triliun.

Iskandar mengatakan dalam dua pekan terakhir harga MOPS stabil. Jika harga meningkat, dia memprediksi bakal ada migrasi penggunaan BBM non-subsidi ke BBM bersubsidi jenis Premium. Hal itu terjadi karena disparitas harga BBM non-subsidi dan bersubsidi bakal melebar. "Kalau perbedaannya lebih dari Rp 1.000 bisa ada migrasi."

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir, mengatakan sudah mewanti-wanti pemerintah untuk tidak memangkas subsidi sejak pertengahan tahun lalu. "Karena MOPS sedang naik." Namun, kata Inas, pemerintah saat itu menganggap harga minyak sedang murah.

Karena itu, kerugian Pertamina bisa dibayar pada tahun berikutnya, asalkan pemerintah mau menaikkan subsidi solar kembali ke angka Rp 1.000 per liter dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017.

GHOIDA RAHMAH | ROBBY IRFANY

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

13 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

20 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

29 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

50 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

6 Desember 2023

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

Anies Baswedan sebut akan libatkan Ignasius Jonan bangun jalur kereta api di Kalimantan Selatan, jika terpilih. Ini serba-serbi eks Menhub itu.

Baca Selengkapnya

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

6 Desember 2023

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

Anies Baswedan berjanji bakal melibatkan mantan Menhub Ignasius Jonan dalam pembangunan transportasi kereta api di Kalimantan.

Baca Selengkapnya