Menkeu Sebut Pertumbuhan Ekonomi Bisa 6 Persen, Asalkan...

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 24 Maret 2017 06:10 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) menyimak arahan Presiden Joko Widodo saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 15 Maret 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 6 persen. Syaratnya, ada pertumbuhan investasi yang tinggi.

Menurut Sri Mulyani, investasi merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. "Kalau investasi tumbuh sampai 8 persen, pertumbuhan ekonomi bisa 6 persen," kata dia di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 23 Maret 2017.

Baca: Tahun Depan Pertumbuhan Ekonomi Ditargetkan 6 Persen

Namun pertumbuhan investasi beberapa tahun ke belakang anjlok. Sri mengatakan sektor perbankan mengalami tekanan cukup berat karena turunnya harga komoditas. Dampaknya, perusahaan yang meminjam kepada perbankan mengalami masalah kredit.

Sri Mulyani menambahkan, masalah tersebut tercermin dari nonperforming loan (NPL) bank yang mengalami kenaikan. Dalam kondisi seperti itu, perbankan terpaksa mengurangi pinjaman. "Dengan pertumbuhan kredit yang rendah, investasi tidak bisa menjadi motor pertumbuhan yang cukup tinggi," katanya.

Sri Mulyani mengatakan saat ini neraca perbankan sudah cukup pulih. Jika capital market lebih sehat dan pasar obligasi korporasi berkembang, investasi dapat tumbuh tinggi.

Pertumbuhan investasi juga didorong melalui penanaman modal asing untuk modal badan usaha milik negara (BUMN) dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN). Tambahan modal Rp 1 triliun bisa menambah aset BUMN hingga empat kali lipat.

Simak: Sri Mulyani: Indonesia Mampu Menjaga Pertumbuhan...

Selama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ekonomi Indonesia pernah tumbuh hingga 10 persen. Sri mengatakan pertumbuhan ekonomi dipicu pertumbuhan investasi yang 6-10 persen.

Menurut Sri Mulyani, Indonesia dapat kembali menikmati pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain mengandalkan investasi, ekonomi bisa didorong salah satunya dengan konsumsi rumah tangga.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

16 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

22 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya