TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi cenderung melemah.
Menurut Kepala Riset Buna Artha Securities Reza Priyambada, pergerakan IHSG terlihat terbatas seiring pelaku pasar yang melakukan aksi jual. Meski IHSG berusaha untuk menguat namun sentimen tidak mendukung sehingga IHSG diperkirakan akan bergerak melemah.
"IHSG masih memiliki gap di level 5.447-5.458, karena itu masih memiliki potensi untuk melemah. Tetap amati berbagai sentimen yang dapat mempengaruhi laju IHSG," ujar Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya, Kamis, 23 Maret 2017.
Baca: BUMN Belum Selesaikan Program BPJS, Menteri Rini: Akan Saya Getok
Analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan, posisi IHSG yang telah mencapai area resisten rentan akan terjadi pelemahan lebih lanjut pada jangka pendek. "Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak mixed cenderung kembali mengalami tekanan dengan range pergerakan 5.500-5.565," ujar Lanjar Nafi.
Lanjar menambahkan, saham-saham yang masih dapat diperhatikan pada perdagangan hari ini antara lain INCO, WSKT, SCMA.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah tipis 9 poin sebesar 0,16 persen di level 5.534,09 dengan dibuka gap down hingga dibawah level 5500. Pergerakan cenderung terkonsolidasi dan ditarik menguat sebelum penutupan. Pada perdagangan kemarin, investor asing masih mencatatkan aksi beli (nett buy) Rp 136,59 miliar dari sebelumnya Rp 392,52 miliar, yang membuat IHSG tak terlalu dalam terkoreksi.
Simak: Strategi Bertahan Perbankan, Kreatif Berjualan Kartu Kredit
Meskipun demikian pergerakan melemah terasa hampir seluruh indeks sektor, seperti indeks sektor konsumer dan pertanian yang tertekan paling dalam.
Reza menambahkan, pada perdagangan kemarin, pelaku pasar di satu sisi memanfaatkan penguatan tipis sebelumnya untuk aksi ambil untung dengan memanfaatkan pelemahan sebelumnya. Namun di sisi lain ada juga pelaku pasar yang memanfaatkan pelemahan dalam intraday perdagangan untuk kembali mengakumulasi hingga laju JCI membaik dan hanya melemah tipis secara harian.
Simak: Otoritas Jasa Keuangan Dorong Pemda Bentuk Jamkrida
Selain itu, turunnya sejumlah harga komoditas yang tergambar pada pelemahan saham-saham basic resources terimbangi dengan akumulasi beli pada saham-saham perdagangan dan keuangan serta penilaian positif dari Bank Dunia terhadap ekonomi Indonesia.
DESTRIANITA
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
1 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
4 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
8 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
9 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
11 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
11 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
11 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
12 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
15 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
17 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya