BUMN Belum Selesaikan Program BPJS, Menteri Rini: Akan Saya Getok

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 23 Maret 2017 06:45 WIB

Dirut PT KAI Edi Sukmoro, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno (depan), dan Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, saat meninjau pembangunan stasiun bagi kereta bandara, di Tanah Abang, 12 Maret 2017. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengancam perusahaan negara yang belum mendaftarkan seluruh karyawan beserta keluarganya menjadi peserta program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Dalam Bincang Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat di Jakarta, Rabu, 22 Maret 2017, Rini mengatakan bahwa ada 6 BUMN yang belum mendaftarkan 100 persen karyawan dan keluarganya menjadi peserta BPJS Kesehatan hingga akhir tahun ini.

"Perusahaan yang perlu saya getok, akhir tahun saya akan perhatikan sepenuhnya adalah PT PLN, PT Pertamina, Perum Perhutani, PT Bank Mandiri, PT BRI dan PT BNI. Harap diingat, terutama yang bank," katanya.

Ia mencatat sampai sekarang baru 50 dari 144 BUMN yang telah mendaftarkan 100 persen karyawan dan keluarganya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Sebanyak 48 BUMN lainnya baru mendaftarkan 80 persen karyawan dan keluarganya, 31 BUMN mendaftarkan 50 sampai 80 persen karyawan dan keluarganya, dan 16 BUMN baru mendaftarkan kurang dari 50 persen karyawan dan keluarganya untuk mengikuti program BPJS Kesehatan.

"Ada satu BUMN yang belum mendaftarkan sama sekali karyawan dan keluarganya. Nah saya pengen tahu nih. Ada satu tapi enggak dikasih tahu namanya."

Kepada BUMN yang telah secara aktif mendukung program pemerintah tersebut, Rini memberikan penghargaan. Perusahaan negara yang aktif mendukung program jaminan kesehatan nasional itu antara lain PT Perkebunan Nusantara 9, PT Perkebunan Nusantara 12, Garuda Indonesia, PT Timah, ASDP Indonesia Ferry dan PT Pelindo.

Rini menegaskan bahwa BUMN harus mendaftarkan seluruh karyawan dan keluarganya menjadi peserta program jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan supaya bisa bergotong royong membantu pihak tidak mampu. "BUMN itu saham dan modalnya itu oleh negara, berarti dari rakyat dan itu artinya BUMN milik rakyat. Karena itu, benefit-nya (manfaatnya) juga harus kembali ke rakyat," katanya.

"Program BPJS Kesehatan ini bantu masyarakat menikmati layanan kesehatan yang mereka butuh walaupun biayanya lebih besar dari kebutuhan mereka sehari-hari. Tapi mereka bisa dapat," katanya.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan perusahaannya belum mendaftarkan seluruh karyawannya menjadi peserta BPJS Kesehatan adalah karena ada masalah administrasi.

Dalam kebijakan di masa lalu, ia menjelaskan, pegawai yang sudah memiliki asuransi diperbolehkan tidak ikut program nasional BPJS Kesehatan. "Tapi semangat sekarang kan BPJS Kesehatan itu bagian dari gotong royong. Kami akan segera comply (patuh)," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

1 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

2 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

3 hari lalu

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

18 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

Siaran Pers sekaligus hak jawab atas Siaran Pers Dewan Kehormatan PWI, agar dimuat oleh media yang telah menyiarkan.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN

18 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN

Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Sayid Iskandarsyah membantah tudingan DK PWI terkait penggelapan dana Rp 2,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar

20 hari lalu

Perkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar

Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia atau PWMOI akan kirim surat ke Kementerian BUMN ihwal dugaan korupsi dana hibah sebesar Rp 2,9 Miliar.

Baca Selengkapnya

Hibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI

21 hari lalu

Hibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI

Dana hibah buat PWI sejatinya untuk uji kompetensi wartawan.

Baca Selengkapnya

Marak Informasi Bohong soal Rekrutmen Bersama BUMN, Masyarakat Diminta Hanya Akses dari Situs Resmi

27 hari lalu

Marak Informasi Bohong soal Rekrutmen Bersama BUMN, Masyarakat Diminta Hanya Akses dari Situs Resmi

Kementerian BUMN mengimbau kepada peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2024 untuk selalu mengakses informasi perihal pendaftaran ini di situs resmi FHCI.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan Kementerian BUMN Tebar 1.000 Paket Sembako Murah

36 hari lalu

Pertamina dan Kementerian BUMN Tebar 1.000 Paket Sembako Murah

Pertamina memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Nonaktifkan Dirut Taspen Buntut Kasus Investasi Fiktif, Ini Profil Antonius Kosasih

48 hari lalu

Erick Thohir Nonaktifkan Dirut Taspen Buntut Kasus Investasi Fiktif, Ini Profil Antonius Kosasih

Menteri BUMN Erick Thohir nonaktifkan Direktur Utama Taspen Antonius Kosasih, buntut dugaan korupsi investasi fiktif di PT Taspen tahun anggaran 2019.

Baca Selengkapnya