Kementerian Pekerjaan Umum: UU Jasa Konstruksi Tak Menabrak Aturan MEA

Reporter

Selasa, 21 Maret 2017 20:05 WIB

Sejumlah kendaraan melintas di samping proyek konstruksi stasiun MRT di Lebak Bulus, Jakarta, 7 Januari 2017. Proyek MRT progresnya sudah mencapai 62,2 persen. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yaya Supriyatna Sumadinata mengatakan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi tak melanggar aturan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dia merasa tenaga kerja asing tidak dilarang, tapi diatur.

"Sama sekali tidak (melanggar), tetap. Kami tak melarang tenaga asing masuk, cuma diatur," kata Yaya saat ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2017.

Yaya berujar, cara pengaturan masuknya tenaga kerja asing melalui dua cara. Pertama, perusahaan asing yang ingin memasukkan tenaga kerja asing harus membuat kantor perwakilan di Indonesia. Kedua, membentuk PT di Indonesia yang mengikuti hukum Indonesia.

Baca: Pengurus Baru Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Dilantik

Yaya menjelaskan, jika sudah membuat PT, perusahaan asing diwajibkan membuat joint venture bersama PT lokal yang setara dari kapasitas. "Kalau sudah PT, dia harus ikut hukum Indonesia. Pimpinan tertingginya harus orang Indonesia."

Menurut Yaya, dengan adanya aturan-aturan seperti ini, sudah jelas bahwa pekerja asal Indonesia akan lebih diutamakan dibanding pekerja asing. "Iya, pertama, lebih banyak orang Indonesia. Kedua, pimpinannya harus orang Indonesia."

Simak: RUU Jasa Konstruksi Jadi UU, Fahri: Kita Sedang Membangun

Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy menuturkan UU Jasa Konstruksi menabrak aturan yang sudah diatur dalam MEA. Dia berujar, dalam aturan MEA, ada kebebasan tentang lalu lintas tenaga kerja antarnegara anggota ASEAN.

Ichsanuddin meragukan efektivitas aturan ini dalam melawan aturan MEA. "Bisakah undang-undang ini melawan MEA? Ada delapan jasa tenaga kerja profesi (yang diatur MEA), salah satunya konstruksi," ucap Ichsanuddin saat ditemui di tempat yang sama.

DIKO OKTARA




Berita terkait

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

1 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

1 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

16 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Sederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?

22 hari lalu

Sederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?

Penyebab jalan Tol Bocimi longsor hingga saat ini masih diselidiki

Baca Selengkapnya

Longsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang

23 hari lalu

Longsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang

Koordinator Indonesia Toll Road Watch, Deddy Herlambang menilai bahwa amblasnya jalan tol Bocimi itu karena kegagalan konstruksi.

Baca Selengkapnya

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

38 hari lalu

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanagroho membeberkan utang perusahaan hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 41,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Konstruksi Terbesar di Asia Tengah Jajaki Peluang Investasi di IKN

23 Februari 2024

Perusahaan Konstruksi Terbesar di Asia Tengah Jajaki Peluang Investasi di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara mengatakan perusahaan konstruksi terbesar di Asia Tengah, BI Group, saat ini tertarik untuk menanamkan modalnya di IKN.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bantah Proyek Jembatan Mampang Mangkrak, Dinas PUPR Ungkap Kendalanya

7 Januari 2024

Pemkot Depok Bantah Proyek Jembatan Mampang Mangkrak, Dinas PUPR Ungkap Kendalanya

Kepala Dinas PUPR Kota Depok mengungkap sejumlah kendala di balik proyek Jembatan Mampang. Salah satunya ada jaringan PLN Jawa-Bali

Baca Selengkapnya

Mengenal 3 Sistem Konstruksi Rumah Tahan Gempa di Jepang

3 Januari 2024

Mengenal 3 Sistem Konstruksi Rumah Tahan Gempa di Jepang

Selain sistem konstruksi bangunan yang diwajibkan Pemerintah Jepang, sistem peringatan dini diterapkan sehingga meminimalisasi korban gempa bumi.

Baca Selengkapnya