Dongkrak Peringkat Kemudahan Investasi, Ini Strategi Darmin  

Reporter

Selasa, 21 Maret 2017 15:14 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam Mandiri Investment Forum 2017 di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2017. Tempo/Angelina Anjar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperbaiki peringkat kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB) di Indonesia. Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-91, naik dari sebelumnya di peringkat 106 pada 2016.

"Melihat perkembangan yang ada, itu berarti kita semua sudah bekerja ekstra keras memperbaiki peringkat kemudahan berusaha Indonesia," kata Darmin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 21 Maret 2017.

Darmin menuturkan, strategi tahun ini akan lebih berfokus pada peraturan teknis. Ini berbeda dari tahun lalu yang lebih banyak menyangkut peraturan presiden dan peraturan pemerintah.

Baca: Jokowi dan 9 Menteri Bakal Hadiri Pekan Investasi di Singapura

Darmin berujar, sejak Desember 2016, pemerintah mengambil serangkaian langkah konkret, khususnya dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Selain itu, komunikasi dengan kementerian/lembaga terus dilakukan secara intensif.

Untuk tahun ini, menurut Darmin, pemerintah akan lebih memusatkan perhatian pada bidang-bidang yang memiliki ranking di atas 100. "Di samping itu akan terus memperbaiki bidang-bidang yang sudah sedikit membaik," katanya.

Baca: Presiden Minta Perbaikan Indikator Kemudahan Berbisnis Didetailkan

Dari sepuluh indikator pemeringkatan EoDB, terdapat enam kelompok bidang yang posisinya masih di atas 100. Keenam bidang tersebut adalah starting a business di peringkat 151, dealing with construction permits di peringkat 116, registering property di peringkat 118, paying taxes di peringkat 104, trading across borders di peringkat 108, dan enforcing contracts di peringkat 166.

Menurut Darmin, terobosan harus terus dilakukan untuk mencapai perbaikan signifikan, terutama yang berkaitan dengan kewenangan pusat yang didelegasikan ke daerah. "Caranya adalah kami akan duduk bersama Kementerian Dalam Negeri untuk memperbarui Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)."

Hal itu merupakan perintah dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. "NSPK ini bukan sesuatu yang harus dibuat hanya oleh Kementerian Dalam Negeri, dibutuhkan koordinasi dengan kementerian teknis terkait,” kata Darmin.

Dengan demikian, Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Dalam Negeri, kata Darmin, akan memanggil satu per satu kementerian/lembaga untuk menyiapkan NSPK. Dia menuturkan, diperlukan juga tim khusus untuk mengurus EoDB.

"Ini tidak bisa ad hoc terus. Untuk hasil yang lebih optimal, perlu ada lembaga permanen yang fokus mengejar peringkat kemudahan berusaha kita," ujarnya. Contohnya di Inggris ada satu tim permanen yang menangani EoDB dan bertanggung jawab langsung kepada perdana menteri.

Strategi peningkatan peringkat EoDB ini dibahas Darmin dalam rapat koordinasi di kantornya, hari ini, bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, dan perwakilan dari sejumlah kementerian/lembaga terkait.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Ganjar Sebut Investasi RI Terkendala Pungli dan Birokrasi yang Ribet

24 Oktober 2023

Ganjar Sebut Investasi RI Terkendala Pungli dan Birokrasi yang Ribet

Calon presiden Ganjar Pranowo menyebut, investasi di Indonesia masih terkendala karena maraknya pungutan liar atau pungli dan birokrasi yang ribet.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

22 Maret 2023

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

Satu Peta telah untuk perbaikan tata kelola penerbitan izin dan hak atas tanah.

Baca Selengkapnya

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

22 Maret 2023

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

Pemerintah berupaya mendorong UMKM untuk mengakses pembiayaan KUR sehingga usahanya cepat naik kelas.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

16 Maret 2023

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Kawasan ASEAN mempunyai modal cukup mumpuni untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dengan PDB mencapai US$ 3,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

16 Maret 2023

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

Pemerintah Indonesia tetap memiliki harapan besar pada IPEF untuk menghasilkan hal-hal konkret.

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

7 Februari 2023

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

Masa jabatan Gubernur BI Perry Warjiyo akan berakhir pada Mei 2023 ini. Perry menjabat sejak 23 Mei 2018. Siapa saja yang pernah menjadi Gubernur BI?

Baca Selengkapnya

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

13 Januari 2023

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

15 Desember 2022

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

Jokowi menegaskan kemitraan ASEAN dan Uni Eropa harus didasarkan pada prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan.

Baca Selengkapnya

Peternak Demo di Depan Kantor Airlangga, Mengaku Berdarah-darah karena Harga Ayam Rendah

13 Desember 2022

Peternak Demo di Depan Kantor Airlangga, Mengaku Berdarah-darah karena Harga Ayam Rendah

Peternak mengaku sudah 12 tahun berdarah-darah karena harga ayam rendah. Mereka menyebut tak ada perlindungan dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Sherpa G20 Diyakini Capai Kesepakatan, Kemenko Perekonomian: Sekarang Proses, Masih Berjuang

13 November 2022

Sherpa G20 Diyakini Capai Kesepakatan, Kemenko Perekonomian: Sekarang Proses, Masih Berjuang

Sinyal tidak tercapainya kesepakatan G20 sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya