Bidik 15 Juta Penumpang, Sriwijaya Datangkan 15 Pesawat Baru

Reporter

Selasa, 21 Maret 2017 00:00 WIB

Sriwijaya Air. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bisnis besutan keluarga Chandra Lie, Sriwijaya Air Group membidik jumlah penumpang angkutan udara yang diangkut pada 2017 mencapai 15 juta orang, naik 34 persen dari realisasi tahun lalu sebanyak 11,2 juta orang. Untuk mencapai target itu, Sriwijaya akan membeli 15 pesawat.

Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo mengatakan potensi pasar yang bisa digarap Sriwijaya Air Group saat ini masih sangat terbuka lebar, baik dari rute penerbangan domestik maupun rute internasional.

“Dengan melihat potensi pasar saat ini, kami optimistis total jumlah penumpang yang dapat diangkut Sriwijaya Air dan NAM Air mencapai 15 juta penumpang pada tahun ini,” katanya di Jakarta, Senin, 20 Maret 2017.

Untuk merealisasikan target tersebut, Sriwijaya Air Group berencana meningkatkan kapasitas kursi pesawat, melalui pengadaan armada. Sedikitnya, sebanyak 15 pesawat baru akan datang hingga akhir Desember 2017.

Toto merinci 15 pesawat baru tersebut terdiri dari dua pesawat berbadan lebar (wide body) jenis B777, tujuh pesawat berlorong tunggal (narrow body) jenis B737 dan enam pesawat baling-baling jenis ATR.

“Sebenarnya, pemasukan [armada] itu lebih banyak karena ada empat pesawat yang mau kita phase out. Jadi pemasukan lebih dari itu. Hingga akhir Desember 2017, total armada kami mencapai 65 pesawat,” tuturnya.

Toto mengungkapkan pesawat B737 dan ATR akan digunakan untuk memperkuat jaringan penerbangan domestik. Khusus pesawat ATR, Sriwijaya Air Group akan mengoperasikannya di tiga tempat, yakni Papua, Sulawesi dan Manado.

Sementara itu, dua pesawat B777 Sriwijaya Air nantinya akan digunakan untuk melayani penerbangan umrah. Rencananya, dua pesawat berbadan lebar itu akan datang bertahap mulai November 2017.

Namun demikian, sambungnya, tidak menutup kemungkinan pesawat berbadan lebar itu juga dapat digunakan makapai untuk melayani rute-rute penerbangan lainnya, antara lain seperti rute penerbangan menuju China.

“Kita tahu umrah ini hanya 8 bulan. Ketika musim haji, kita harus stop [umrah]. Nah, kami lihat lima tahun ke depan, musim haji itu jatuhnya padapeak season, sehingga kami bisa pakai untuk ke China dan lain sebagainya,” ujarnya.
BISNIS.COM

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

33 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

48 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

50 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

50 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

51 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya