Para Pengusaha Farmasi Kembali Adakan Pameran Farmasi

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 16 Maret 2017 23:00 WIB

Pengunjung menghadiri pameran niaga industri farmasi "Convention on Pharmaceutical Ingredients Southeast Asia yang diselanggarakan di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (20/3). Pameran yang terselanggara untuk kedua kalinya di Indonesia ini berlangsung pada 20-22 Maret 2013. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - PT UBM Pameran Niaga Indonesia bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Farmasi (GP Farmsi) dan Pharma Materials Management Club (PMMC) kembali menyelenggarakan pameran industri farmasi.


Pameran tahunan yang bertajuk Convention on Pharmaceutical Ingredients South East Asia (CPhI SEA) 2017 diselenggarakan untuk yang keenam kalinya pada tahun ini. Pameran tersebut akan dilaksanakan di JIExpo Kemayoran pada 22-24 Maret 2017.


General Manager PT UBM Pameran Niaga Indonesia, Ivan Ferrari mengatakan pameran ini merupakan wadah bagi para pelaku industri farmasi dan pemasok bahan baku obat, kemasan dan mesin – mesin serta teknologi dari seluruh dunia untuk menjangkau pasar Asia Tenggara yang sedang tumbuh pesat.


“Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki lebih dari 6.000 pulau berpenghuni, serta berpopulasi lebih dari 250 juta orang. Indonesia juga merupakan salah satu pasar farmasi dengan pertumbuhan tercepat di Asia. Hal ini menunjukkan betapa besarnya potensi pasar untuk perusahaan farmasi di Indonesia,” katanya di Jakarta, Kamis (16 Maret 2017).


Oleh karena itu, lanjut Ivan, CPhI South East Asia (CPhI SEA) merupakan platform terpercaya untuk memperluas peluang membangun jejaring bagi pemain industri farmasi lokal maupun multinasional. Selain itu, hadir pula berbagai konferensi dan forum yang diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan industri farmasi di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.


Advertising
Advertising

“Potensi pasar obat-obatan di Indonesia yang besar mendorong peningkatan investasi di sektor farmasi. Untuk itu, industri farmasi menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk investasi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan,” jelas Ivan.


Pasar farmasi Indonesia tumbuh rata-rata 20,6 persen per tahun (Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan/CAGR) pada 2011-2016. Saat ini terdapat sekitar 239 perusahaan farmasi yang beroperasi di Indonesia.


BISNIS.COM

Berita terkait

Kembangkan Industtri Farmasi demi Harga Obat yang Terjangkau

14 Maret 2023

Kembangkan Industtri Farmasi demi Harga Obat yang Terjangkau

Pemerintah diminta mengembangkan industri farmasi untuk menurunkan harga obat.

Baca Selengkapnya

Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

13 Maret 2023

Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

Pihak akademisi selalu membutuhkan masukan dari industri farmasi mengenai hal-hal apa saja yang perlu dikembangkan demi kepentingan masyarakat.

Baca Selengkapnya

JKN Buka Peluang Terciptanya Kedaulatan Industri Farmasi

5 Maret 2023

JKN Buka Peluang Terciptanya Kedaulatan Industri Farmasi

Kemandirian industri farmasi kesehatan dapat dicapai dengan cara penguatan manufaktur farmasi dalam negeri, revitalisasi penyediaan bahan baku obat serta riset dan pengembangan inovasi farmasi dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Berikut Pendidikan yang Harus Ditempuh untuk Menjadi Apoteker

13 Februari 2023

Berikut Pendidikan yang Harus Ditempuh untuk Menjadi Apoteker

PP No. 51 tahun 2009 mendefenisikan apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

Baca Selengkapnya

13 Februari Sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia, Simak Sejarahnya

13 Februari 2023

13 Februari Sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia, Simak Sejarahnya

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) didirikan di Yogyakarta pada 13 Februari 1946 oleh Zainal Abidin yang kemudian diangkat sebagai Ketua PAFI.

Baca Selengkapnya

Menperin: Industri Farmasi Kuasai Pasar Domestik, Tapi 90 Persen Bahan Bakunya Masih Impor

7 Desember 2022

Menperin: Industri Farmasi Kuasai Pasar Domestik, Tapi 90 Persen Bahan Bakunya Masih Impor

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan saat ini industri farmasi nasional telah menguasai pasar obat sekitar 89 persen.

Baca Selengkapnya

Industri Farmasi Mengaku Terpukul Selama Obat Sirup Ditarik dari Peredaran

3 Desember 2022

Industri Farmasi Mengaku Terpukul Selama Obat Sirup Ditarik dari Peredaran

Sebelumnya, obat sirup dilarang beredar karena mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang tidak sesuai batas yang diatur BPOM.

Baca Selengkapnya

BPOM Umumkan 172 Obat Sirup Bisa Diedarkan Kembali, Cek Daftarnya

2 Desember 2022

BPOM Umumkan 172 Obat Sirup Bisa Diedarkan Kembali, Cek Daftarnya

BPOM menyatakan 172 produk obat sirup dari 22 industri farmasi telah memenuhi ketentuan, sehingga dapat kembali diedarkan.

Baca Selengkapnya

BPOM Ungkap Alasan Perusahaan Farmasi Jadi Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut

24 November 2022

BPOM Ungkap Alasan Perusahaan Farmasi Jadi Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut

Togi menyatakan lima perusahaan tersebut menciptakan larutan obat sebanyak 400 hingga 700 kali di atas ambang batas. Jadi penyebab gagal ginjal akut.

Baca Selengkapnya

BPOM Ungkap Indikasi Adanya Kejahatan Obat di Industri Farmasi Indonesia

17 November 2022

BPOM Ungkap Indikasi Adanya Kejahatan Obat di Industri Farmasi Indonesia

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan ada gap atau celah dalam sistem keamanan dan mutu obat dari hulu ke hilir.

Baca Selengkapnya