Bank Pemerintah Boleh Potong Piutang Seret

Reporter

Editor

Senin, 9 Oktober 2006 03:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah memastikan bank-bank milik negara boleh memotong piutang (hair cut) bermasalah. Syaratnya, pemotongan piutang harus dilakukan sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). "Jika tidak ada unsur korupsi dan moral hazard, opsi pemotongan piutang tidak jadi masalah," kata Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sugiharto di Jakarta pekan lalu.Sekretaris Menteri Negara BUMN Said Didu menambahkan, pemerintah khawatir akan ada moral hazard (kondisi yang berkaitan dengan sifat, pembawaan, dan karakter manusia yang dapat menambah kerugian) di kalangan pengelola bank-bank pelat merah apabila pemotongan piutang yang mengandung unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme tetap dilaksanakan.Menurut dia, pemerintah akan segera membentuk komisi pengawas (oversight committee) untuk memastikan tidak ada moral hazard dalam proses penghapusan piutang.Bank-bank pemerintah kini bersiap-siap menyelesaikan piutang-piutang seret (NPL) dengan cara memotong piutang (hair cut) atau memisahkan asetnya setelah pemerintah merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah.Permasalahannya, Kejaksaan Agung dan Badan Pemeriksaan Keuangan menilai pemisahan aset dan pemotongan piutang bisa merugikan negara dan tetap bisa dianggap sebagai tindakan korupsi. Di sisi lain, bank-bank pemerintah juga belum bebas memotong piutang bermasalah karena masih menunggu petunjuk teknis berupa peraturan Menteri Keuangan.Sugiharto berharap revisi aturan penghapusan piutang kredit seret perbankan segera turun akhir tahun ini. Sebab, kredit seret bank pemerintah sudah terlalu tinggi, sehingga menyebabkan bank sulit bergerak. Dampak lainnya, kinerja perekonomian turut melambat.Bank-bank pemerintah merupakan penyumbang terbesar kredit seret industri perbankan nasional, sekitar 72 persen atau Rp 40,6 triliun. Kredit seret PT Bank Mandiri Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. paling tinggi di antara bank milik negara lainnya. Sampai paruh pertama 2006, kredit macet Bank Mandiri mencapai 26,2 persen (Rp 26,4 triliun). Kredit seret BNI sebesar 16,58 persen (Rp 10,58 triliun).Ketua BPK Anwar Nasution memahami upaya pemerintah mengizinkan bank-bank BUMN memotong piutang seret. Dia juga sepakat kredit bermasalah di Bank Mandiri dan Bank BNI sudah sangat serius. "Kami juga mengerti Bank Mandiri dan BNI bisa bangkrut karena pemerintah tidak sanggup menambah modal bank lagi," ujarnya.Anwar mengatakan bank-bank pemerintah memang bisa saja memotong piutang seret. "Syaratnya, (pemotongan) itu tidak melanggar asas transparansi dan akuntabilitas," katanya.Anggota Pembina Utama BPK, Baharuddin Aritonang, menyatakan BPK akan tetap mengaudit bank-bank milik pemerintah. "Besar atau kecilnya uang yang dipisahkan di BUMN tetap uang negara. Karena itu, kami tetap akan melakukan audit," katanya. l SOFIAN | MARLINA | AGUS SURPIYANTO

Berita terkait

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

16 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

47 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

54 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.

Baca Selengkapnya

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

26 Januari 2024

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md berjanji akan menghapus kredit macet petani dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

14 Januari 2024

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

OJK memberikan tambahan waktu kep Akulaku untuk mengambil sejumlah langkah perbaikan bisnis paylater hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya