TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Rahardjo, menyatakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan lembaga yang paling tidak taat dalam penyampaian laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN). Tingkat kepatuhan DPRD hanya sekitar 30-40 persen.
“DPR lebih baik dari DPRD. DPR jauh lebih tinggi. Tapi masih banyak juga yang belum lapor. Segera kami akan sosialisasi ke banyak kementerian dan lembaga agar lebih patuh,” kata Agus dalam sosialisasi e-LHKPN bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2017.
Baca: Menteri Jonan Siapkan Permen Dorong Konsumsi Gas
Untuk lembaga yang paling taat, menurut Agus, adalah Kementerian Keuangan. Tingkat kepatuhan penyampaian LHKPN oleh para pejabat Kemenkeu mencapai 99,43 persen. Dari 29.806 pejabat Kemenkeu yang wajib lapor LHKPN, sebanyak 29.643 pegawai sudah melaporkan LHKPN atau hanya 163 pegawai yang belum melapor.
Agus mengapresiasi tingginya tingkat kepatuhan para pejabat Kemenkeu tersebut. Menurut dia, tingkat kepatuhan pelaporan LHKPN yang hampir mencapai 100 persen tersebut sangat membanggakan. “Mari ini kita tingkatkan. Masih ada 163 pejabat Kemenkeu yang perlu segera lapor. KPK tentu sangat mendukung,” tuturnya.
Baca: Kemenkeu Jadi Kementerian Pertama yang Terapkan LHKPN Elektronik
Tingginya tingkat kepatuhan Kemenkeu dalam pelaporan LHKPN itu pun menjadikan Kemenkeu menjadi kementerian pertama yang menerapkan e-LHKPN atau LHKPN elektronik. E-LHKPN merupakan aplikasi penyampaian LHKPN secara online sehingga data yang dilaporkan oleh pejabat secara otomatis tersimpan dalam server KPK.
Agus mengatakan, dengan adanya e-LHKPN, tugas KPK akan semakin mudah dalam hal registrasi dan pemeriksaan LHKPN. Pelaporan LHKPN yang manual membuat KPK terbebani dengan tugas registrasi yang begitu. Tugas pemeriksaan pun terabaikan. “Dengan ini, kami jadi bisa menjalankan tugas satunya (pemeriksaan) yang lebih berarti.”
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Berita terkait
Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI
2 hari lalu
Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar
Baca SelengkapnyaSektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali
3 hari lalu
Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.
Baca SelengkapnyaDisebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?
5 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?
Baca SelengkapnyaLaporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK
9 hari lalu
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
10 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaResmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?
11 hari lalu
Jumlah harta kekayaan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mencapai Rp 2,04 triliun. Berikut Rinciannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan
11 hari lalu
Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan
12 hari lalu
Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group
12 hari lalu
Saat ini, Dato Sri Tahir adalah pejabat terkaya di negeri ini. Bagaimana ia membangun usahanya, kerajaan bisnis Mayapada Group?
Baca SelengkapnyaAlexander Marwata Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Segini Harta Kekayaan dan Gaji Wakil Ketua KPK Itu
12 hari lalu
Alexander Marwata mengaku tak ambil pusing dirinya dilaporkan Polda Metro Jaya. Ini harta kekayaan dan gajinya.
Baca Selengkapnya