Seorang pialang saham tengah memantau pergerakan index saham di Bank BNI, Jakarta, 1 Agustus 2016. IHSG bergerak menguat hingga hampir 2 persen, tepatnya 1,95 persen di posisi 5.317,85. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 13 Maret 2017 diperkirakan akan bergerak konsolidasi.
Meski demikian, Kepala Riset dari Bina Artha Securities Reza Priyambada mengatakan, secara teknikal IHSG cenderung mengindikasikan potensi pelemahan. Belum ada faktor yang yang membuat laju indeks berbalik menguat.
“Sementara menunggu datangnya potensi menguat , IHSG sepertinya akan bergerak konsolidasi,” ucap Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya, Senin, 13 Februari 2017. Ia memperkirakan Indeks akan bergerak pada kisaran 5.391-5.380.
Di sisi lain, sentimen global masih memberi dampak negatif bagi pergerakan indeks serta rupiah. Itulah mengapa saat ini IHSG masih bergerak dalam rentang terbatas. “Kami berharap IHSG dapat berbalik menguat, dan mampu bertahan di tengah sentimen global dan kembali menemukan momentum positifnya. Tetap cermati sentimen yang mempengaruhi laju IHSG,” ucap Reza.
Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada Jumat 10 Maret lalu, IHSG ditutup melemah 11,70 poin atau 0,22 persen ke level 5.390,67. IHSG bergerak pada level support 5.391,06 dan 5.379,73, dengan resisten di level 5.409,65 dan 5.416,91. Investor asing mencatatkan aksi beli atau nett buy Rp 156,61 miliar dari sebelumnya nett buy Rp Rp 246,18.
Di awal sesi, laju IHSG cenderung bergerak mendatar dan lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah melanjutkan pelemahan sebelumnya. Masih adanya imbas negatif dari pergerakan bursa saham AS sebelumnya yang cenderung melemah dan diikuti oleh merahnya sejumlah laju bursa saham Asia sempat mempengaruhi laju IHSG.
“Jelang penutupan tampaknya volume beli mulai mendominasi dimana mampu mengangkat IHSG. Bahkan laju rupiah yang melemah tampaknya tidak terlalu menghalangi kenaikan IHSG,” tutur Reza.