Kemenperin Akan Bangun Pusat Industri Baru di Luar Jawa

Reporter

Rabu, 8 Maret 2017 13:33 WIB

Pabrik perakitan Toyota Prius, Tsutsumi Plant, Jepang. (dok. Toyota)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian akan berfokus mengembangkan pusat industri baru di luar Jawa. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan dari total seluruh industri di Indonsia, sebanyak 70 persen berada di Pulau Jawa. Sedangkan sisanya, yaitu 55 persen berada di Jawa Barat dan Banten.

"Kami tidak menyebarkan pertumbuhan industri ke seluruh Indonesia, maka tugas selanjutnya adalah memunculkan kota-kota industri baru," kata dia, dalam International Seminar Continued Sustainable Development, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu, 8 Maret 2017.

Baca: Jusuf Kalla Luncurkan Program Vokasi Industri di Jawa Timur

Putu melanjutkan hal itu dituangkan dalam rencana induk pengembangan industri nasional. Selain penyebaran pusat industri, diamanatkan pula upaya peningkatan nilai tambah dari sumber daya alam yang ada. "Bahan baku yang kita punya harus ditingkatkan nilai tambahnya, tidak boleh hanya mentahnya saja."

Baca: Industri Kecil dan Menengah Ditargetkan Capai 182 Ribu

Selanjutnya adalah membangun sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas dalam sektor-sektor yang dibutuhkan. "Kita belum kuat di sini, sehingga masih banyak mengandalkan tenaga asing," ucapnya. Salah satu langkah yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian adalah melakukan pelatihan dalam program pendidikan vokasi.

"Sehingga nanti selesai sekolah SMK, anak-anak bisa langsung bekerja di industri tempat magang, tanpa perlu diajarkan lagi," katanya. Putu menuturkan pihaknya menargetkan 1 juta siswa di seluruh Indonesia dalam program ini hingga 2019.

Baca: Kementerian Pendidikan Rintis SMK Perfilman, Ini Targetnya

Sementara itu, Putu menjelaskan industri juga membutuhkan serangkaian faktor pendukung lain agar bisa tumbuh dengan baik. Di antaranya kebutuhan infrastruktur, termasuk di dalamnya kawasan industri dan sistem transportasi. Kemudian juga dukungan pembiayaan yang baik, sehingga tidak selalu bergantung pada modal asing.

Dukungan dasar lainnya kata dia adalah kebijakan peraturan yang selaras. "Misalnya kita punya kebutuhan untuk meningkatkan nilai tambah hasil tambang, ya jangan undang penambang yang tidak punya kemampuan untuk mengolah," katanya.

Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, sektor industri dengan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto.(PDB) adalah industri makanan dan minuman, yaitu mencapai 32 persen. Selanjutnya, adalah industri sektor logam, termasuk di dalamnya barang elektronik, teknologi informasi, alat transportasi, permesinan, dan alat pertahanan. Dan selanjutnya yang terbesar ketiga adalah industri di bidang kimia dan farmasi.

"Untuk size industrinya di Indonesia masih didominasi oleh small dan medium, yang besar dan sedang masih sangat terbatas," ujar Putu.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

1 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

12 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

58 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

9 Maret 2024

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya