KTT IORA, Indonesia Incar Kerja Sama Industri Maritim

Reporter

Selasa, 7 Maret 2017 11:49 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika pembukaan KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-20 tahun 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, 7 Maret 2017. KTT IORA yang dihadiri 21 anggota dan tujuh negara mitra dialog itu mengangkat tema "Strengthening Maritime Cooperation for Peaceful, Stable & Prosperous Indian Ocean". ANTARA/IORA SUMMIT 2017/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengincar peningkatan kerja sama industri di bidang maritim bersama negara-negara anggota Asosiasi Negara Lingkar Samudra Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA). Sektor industri yang dianggap berpotensi, menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, antara lain industri perkapalan dan peralatannya serta pengolahan hasil laut.

“Sektor lain, seperti komponen otomotif, petrokimia, gasifikasi batu bara, serta produk hilir agro, juga punya potensi besar,” kata Airlangga, dalam keterangan pers setelah menghadiri IORA Business Summit, Senin, 6 Maret 2017.

Baca: KTT IORA, Myanmar Dianggap Sebagai Calon Anggota Potensial

Pemerintah mengandalkan sektor-sektor ini, karena meliputi industri padat karya yang berorientasi ekspor dan bisa menyediakan (substitusi) produk-produk yang selama ini diimpor. Dari sisi kepentingan ekonomi, Airlangga menilai, negara-negara di sekitar Samudra Hindia memiliki potensi yang sangat prospektif. Di antaranya, pasar yang besar dengan jumlah penduduk 2,7 miliar jiwa, sekitar 70 persen perdagangan dunia melewati kawasan ini, serta sekitar 55 persen cadangan minyak dunia dan 40 persen cadangan gas dunia.

Selain itu, negara-negara di wilayah itu memproduksi sekitar sepertiga produksi ikan tuna dunia dan menyimpan berbagai cadangan mineral yang bernilai ekonomi tinggi. “Dengan berbagai potensi tersebut, salah satu langkah yang perlu dijalankan Indonesia adalah pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim, termasuk dalam pengembangan industri perkapalan dan maritim."

Baca: KTT IORA Ingin Atur Perairan Samudera Hindia

IORA merupakan forum kerja sama antarnegara terbesar di Samudra Hindia yang berdiri pada 1997. IORA beranggotakan 21 negara, yaitu Australia, Afrika Selatan, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Yaman. Adapun tujuh negara mitra dialognya adalah Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Tiongkok, dan Prancis.

Tahun lalu, nilai total perdagangan Indonesia dengan negara-negara IORA sebesar US$ 82,57 miliar. Adapun nilai perdagangan intra-regional IORA pada 2015 mencapai US$ 777 miliar, atau naik 300 persen dibanding pada 1994 (US$ 233 miliar). IORA juga menyumbang surplus bagi perdagangan Indonesia.

PRAGA UTAMA | DIKO OKTARA

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

10 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

27 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

27 Januari 2024

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya