Prajurit Satgas Pembangunan Jalan Trans Papua Denzipur 12/OHH Nabire dan Denzipur 13/PPA Sorong Zeni TNI AD (POP 1) mengoperasikan alat berat dalam pembangunan jalan di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, 23 Maret 2016. TNI AD melakukan pembangunan dan peningkatan jalan Wemena-Mumugu sejauh 278 km. ANTARA/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan perkembangan pembangunan jalan Trans Papua yang diharapkan dapat menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi. “Saat ini sudah memperlihatkan progres yang signifikan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Januari 2017.
Basuki mencontohkan pentingnya pembangunan jalan Trans Papua dari Mamugu-Kenyam-Haberna hingga Wamena agar harga bahan pokok dan semen di sana tak terlalu mahal. Dia mengatakan, nanti, Wamena juga akan terhubung dengan tol laut dan jalan Trans Papua Wamena-Ilaga-Enarotali-Nabire hingga Wasior, yang juga memiliki pelabuhan bongkar muat barang.
Basuki menuturkan, dengan jalan Trans Papua yang saling terhubung, termasuk ke lokasi-lokasi pedalaman, akan semakin mempercepat angkutan logistik dan mengurangi biaya secara keseluruhan tanpa harus melalui udara.
Basuki berujar masyarakat di sana sudah mulai merasakan manfaat Jalan Trans Papua dan perbatasan. “Meskipun kendaraan yang lewat relatif sedikit, penduduk yang sebelumnya berjalan kaki dengan medan yang sulit dan memakan waktu lama,” ujarnya.
Adapun dari total 4.300 kilometer jalan Trans Papua, saat ini sudah terhubung sepanjang 3.850 km. Selain itu, pada 2018 mendatang diharapkan sudah tersambung dengan seluruh ruas yang ada. Sedangkan untuk jalan perbatasan , dari total 1.086 km jalan perbatasan, baru 884 km yang sudah terhubung. “Sisanya ditargetkan terhubung tahun depan,” kata dia.