IORA Diharapkan Bisa Perluas Kerja Sama Ekonomi  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 6 Maret 2017 23:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara anggota Indian Ocean Rim Association (IORA) atau Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia diharapkan mampu membuka peluang kerja sama khususnya dengan Indonesia di berbagai bidang seperti pariwisata, perdagangan, dan investasi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong saat ditemui di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi IORA di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa peluang yang paling potensial adalah melakukan kerja sama dengan negara-negara anggota IORA, bukan hanya difokuskan pada satu bentuk kerja sama.

"Keanggotaan IORA itu beragam. Secara umum, kami mau menggarap peluang kerja sama, terkadang peluangnya lebih di pariwisata, perdagangan maupun investasi," kata Thomas.

Ia menjelaskan kondisi negara-negara anggota IORA cukup beragam, seperti Australia dan Singapura yang merupakan negara cukup kaya, sementara di sisi lain masih ada negara-negara yang berkembang serta negara miskin.

IORA beranggotakan 21 negara yaitu Australia, Afrika Selatan, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Yaman.

Sementara tujuh negara mitra wicara IORA yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, China, dan Prancis.

Tercatat, empat negara anggota IORA yakni Afrika Selatan, Australia, India, dan Indonesia serta enam negara mitra AS, China, Jerman, Inggris, Jepang dan Prancis merupakan anggota G20.

"Investasi itu tergantung dengan negara mana kita bicara, ada negara yang sangat besar, ada yang sangat kecil. Investasi menjadi ujung tombak untuk membuka akses pasar ke negara-negara lain," kata Thomas.

Jika berbicara dengan negara berkembang dan negara miskin, lanjut dia, tidak lah memungkinkan bagi Indonesia untuk meminta negara-negara tersebut berinvestasi. Sebaliknya, itu merupakan peluang Indonesia untuk melakukan investasi di luar negeri dengan memanfaatkan daya saing yang dimiliki.

Salah satu peluang yang bisa sama-sama menguntungkan baik antara negara kecil, berkembang dan besar adalah sektor pariwisata.

Perdagangan intra-regional IORA pada 2015 mencapai 777 miliar dolar AS atau naik 300 persen dibandingkan 1994 yang sebesar 233 miliar dolar AS.

Selain itu, Samudera Hindia merupakan 70 persen jalur perdagangan dunia, termasuk jalur distribusi minyak dan gas. Bahkan lebih dari setengah kapal kontainer dan dua per tiga kapal tanker minyak dari seluruh dunia melewati kawasan ini.

IORA mencakup kurang lebih 2,7 miliar penduduk atau sebanyak 35 persen penduduk dunia. Namun, perannya baru sebesar 12 persen dari pangsa pasar dunia, 10 persen PDB global, dan 13 persen tujuan penanaman modal asing (PMA).

Sebesar 96 persen perdagangan intra-IORA dikuasai enam negara yaitu Singapura, Malaysia, India, Indonesia, Australia, dan Afrika Selatan.

Sejumlah negara yang tengah menjadi perhatian penting Pemerintah Indonesia dalam hal perdagangan adalah Bangladesh, Kenya, Mozambik, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, dan Iran.

ANTARA

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

6 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

14 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

8 Desember 2023

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

29 November 2023

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

Jokowi bangga dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh di kisaran 5 persen. Ia menyebut dirinya memamerkan hal itu kepada kepala negara lain.

Baca Selengkapnya