Enggartiasto: Potensi Negara Pesisir Terlalu Lama Diabaikan  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 6 Maret 2017 15:24 WIB

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani (ki-ka) saat Memberikan Keterangan Pers Pelaksanaan Konfrensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) di Kantor Kemendag Jakarta, Jumat, 3 Maret 2017. Tempo/Tongam sinambela

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan, Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA) menawarkan potensi investasi yang besar. Namun selama ini potensi tersebut sudah diabaikan terlalu lama, oleh negara-negara yang menjadi anggota IORA.

"Potensi kawasan IORA ini diabaikan terlalu lama, padahal menawarkan potensi besar dalam hal investasi," kata Enggartiasto saat memberikan kata sambutan di Konferensi Tingkat Tinggi IORA, Jakarta Convention Center, Senin, 6 Maret 2016.

Enggartiasto menuturkan Presiden Joko Widodo meminta agar potensi ekonomi kawasan pesisir Samudera Hindia dibuka. Dia melihat langkah Indonesia mengadakan KTT IORA sebagai langkah yang tepat, di tengah dinamika kondisi ekonomi yang cepat dan dinamis dalam beberapa tahun terakhir.

Baca : Angkutan Barang di Papua Bakal Disubsidi

Enggartiasto menjelaskan isu-isu yang diangkat IORA bukan isu baru, namun isu-isu itu bisa membuat globalisasi berjalan beriringan dengan prinsip ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan. "Kami akan bahas konsep deklarasi bersama dalam memajukan ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Menurut Enggartiasto, isu-isu khusus itu berupa pemberdayaan dan globalisasi usaha kecil menengah, pemberdayaan perempuan, dan pariwisata. Dalam pertemuan puncak, para kepala negara akan memberi arahan tentang pemerintahan yang bertumbuh secara ekonomi dan adil.

Selain itu komunitas bisnis IORA juga dikelilingi kamar dagang dan industri yang bersepakat untuk bekerja sama erat dengan pemerintahan negara-negara anggota IORA. Sehingga nantinya antara pemerintah dan pelaku bisnis dapat bekerja sama dengan baik.

Baca : Izin Usaha Kantor Cabang The Royal Bank of Scotland Dicabut

IORA yang didirikan pada Maret 1997 adalah organisasi internasional yang terdiri dari negara-negara pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Tujuan dibentuknya IORA adalah untuk memperkuat kerjasama ekonomi terutama pada perdagangan dan memfasilitasi investasi serta pembangunan sosial di kawasan samudera Hindia. IORA saat ini beranggotakan 21 negara dan enam negara mitra dialog.

Negara anggota di antaranya, Afrika Selatan, Australia, India, Indonesia, Iran, Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab, hingga Mauritius. Adapun negara mitra di antaranya adalah Amerika Serikat, Cina, Inggris, Jepang, Mesir, hingga Prancis.

DIKO OKTARA

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

14 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

20 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

1 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

2 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya