BI-Kemenlu Akan Bertukar Data dan Informasi Ekonomi  

Reporter

Jumat, 3 Maret 2017 14:53 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia dan Kementerian Luar Negeri menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan diplomasi ekonomi. Dalam implementasinya, BI dan Kemenlu akan saling melakukan pertukaran data dan informasi, khususnya mengenai kondisi perekonomian Indonesia.

"BI punya informasi yang banyak sekali, bukan hanya dari aspek makro ekonomi moneter tetapi juga angka-angka neraca pembayaran, utang luar negeri, dan lain-lain yang ada di Departemen Statistik," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di Kementerian Luar Negeri, Jumat, 3 Maret 2017.

Agus mengatakan, data dan informasi tersebut, baik peredaran uang, sistem pembayaran, maupun kebijakan stabilitas sistem keuangan, akan dirangkum oleh Kemenlu dan kemudian diceritakan kepada dunia global melalui kantor-kantor kedutaan besar maupun konsulat jenderal.

Baca: Dolar AS Menguat Didorong Komentar Pejabat The Fed

Kemenlu, menurut Agus, juga dibutuhkan oleh BI untuk mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah kepada lembaga pemeringkat internasional, seperti Moody's, Fitch, dan sebagainya. "Ini harus dikomunikasikan dengan baik oleh Kemenlu agar orang lebih mengenal Indonesia."

Agus menambahkan, BI dan Kemenlu akan bekerja sama dalam penyelenggaraan World Bank-International Monetary Fund Annual Meeting pada 12-14 Oktober 2018 mendatang yang mana Indonesia menjadi tuan rumah. Menurut dia, panitia nasional akan disusun untuk mempersiapkan acara tersebut.

Simak: Minim Insentif Pasar Global, IHSG Rawan Koreksi

Hari ini, Bank Indonesia dan Kementerian Luar Negeri menandatangani nota kesepahaman diplomasi ekonomi. Kerjasama tersebut diperlukan agar koordinasi keduanya semakin kuat untuk meningkatkan persepsi positif ekonomi Indonesia dan memperjuangkan kepentingan Indonesia di tingkat global.

BI dan Kemenlu pun akan bekerja sama dalam merumuskan posisi atau stance Indonesia di tingkat bilateral, regional, plurilateral, dan juga multilateral. Selain itu, keduanya juga akan memperluas jejaring dengan negara sahabat serta lembaga internasional dalam rangka menjaring informasi terkait isu ekonomi.

Simak: Darmin: Komisioner Lama OJK Tak Penuhi Kualifikasi

Nota kesepahaman ini akan berlaku selama tiga tahun. Sebelumnya, BI dan Kemenlu pernah menandatangani nota kesepahaman mengenai kerjasama peningkatan profesionalisme diplomasi ekonomi di bidang moneter perbankan dan sistem pembayaran pada 2008 yang telah berakhir pada 2013.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

18 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

20 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya