Rasio Kredit Macet Bank Syariah Diprediksi Menurun Tahun ini

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 2 Maret 2017 09:12 WIB

Ilustrasi perbankan Syariah. muslimdaily.net

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Islamic Economic Forum for Indonesian Development (Isefid) Ali Sakti memprediksi kinerja perbankan syariah akan membaik pada tahun ini. Portofolio pembiayaan berbasis bagi hasil akan meningkat mendekati angka 40 persen. Selain itu, rasio kredit macet diprediksi akan kurang dari 4 persen.

Menurut dia, perbankan syariah harus mau berjejaring dengan lembaga keuangan mikro syariah. “Untuk memperkuat pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” kata Ali saat dihubungi, Rabu, 1 Maret 2017.

Baca: Meski Tertekan Pidato Trump, Rupiah Diprediksi Bisa Menguat

Sampai akhir 2016, pertumbuhan perbankan syariah mencapai 19,67 persen. Sedangkan pangsa pasar perbankan syariah mencapai angka 5,12 persen, atau merupakan level tertinggi sepanjang keberadaan perbankan syariah di Indonesia.

Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto mengatakan sepanjang 2016 kinerja bank yang dipimpinnya terus meningkat. Rasio kredit macet syariah (non-performing financing/NPF) turun menjadi 3,1 persen. Pada akhir 2015, rasio kredit macet masih di kisaran 4,1 persen.

Menurut Agus, penurunan rasio kredit macet tercapai setelah manajemen mengumpulkan penagihan dari hapus buku, termasuk margin hingga Rp 537 miliar. “Kinerja kami sudah on the track,” katanya.

Baca: Inflasi Bulan Lalu 0,23 Persen, BI Pastikan Terkendali

Dia mengatakan bank terus melakukan konsolidasi untuk mengatasi kredit macet hingga 2020. Konsolidasi dilakukan dengan membentuk pusat monitor tunggakan nasabah, melakukan lelang jaminan, serta memberikan insentif penagihan.

Alhasil, laba operasional sebelum beban Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) mencapai Rp 1,6 triliun. Rasio pencadangan diperkuat dengan biaya PPAP sebesar Rp 1,17 triliun. "Sehingga rasio cash coverage meningkat menjadi 67,25 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 58,11 persen," kata Agus.

Selama 2016, Bank Syariah Mandiri mencatat laba bersih Perseroan naik 12,38 persen secara tahunan hingga Rp 325,4 miliar. Sedangkan pendapatan bersih naik 12,72 persen menjadi Rp 4,96 triliun dari semula Rp 4,4 triliun. Menurut Agus, prestasi itu ditopang oleh perbaikan kualitas aktiva produktif, peningkatan pendapatan bersih, dan penghematan CKPN.

Baca: 5 Inkumben Komisioner OJK Tak Lolos, Ini Penjelasan Pansel

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk juga melaporkan penurunan rasio kredit macet sepanjang 2016. Pada 2015, rasio kredit bermasalah Muamalat mencapai 7,1 persen dan turun drastis hingga 3,8 persen pada akhir 2016. Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman mengatakan perbaikan pertumbuhan ekonomi membuat kredit nasabah terus membaik. "Selama nilai ekonomi dari aktivitas nasabah masih ada dan sustain, kami siap bekerja sama," kata Endy.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

BSI Masuk Jajaran Top 10 Global Islamic Bank

43 hari lalu

BSI Masuk Jajaran Top 10 Global Islamic Bank

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI, masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar dengan harga saham emiten bersandi BRIS yang melesat sehingga mendorong market capitalization atau market cap perseroan menembus Rp131,47 triliun.

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan POJK Perbankan Syariah, Tata Kelola Syariah jadi Kewajiban

52 hari lalu

OJK Terbitkan POJK Perbankan Syariah, Tata Kelola Syariah jadi Kewajiban

OJK menerbitkan POJK Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penerapan Tata Kelola Syariah Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Baca Selengkapnya

Dukung Keuangan Syariah, OJK Dorong Spin Off Unit Usaha Syariah dan BPRS Melantai di Bursa

26 Februari 2024

Dukung Keuangan Syariah, OJK Dorong Spin Off Unit Usaha Syariah dan BPRS Melantai di Bursa

OJK ingin memperkuat keuangan syariah dengan mendorong BPRS melantai di Bursa dan spin off unit usaha syariah perbankan.

Baca Selengkapnya

Selain BTN-Mualamat, OJK Sebut Ada 3-4 Bank Syariah Lain yang Bakal Merger

21 Februari 2024

Selain BTN-Mualamat, OJK Sebut Ada 3-4 Bank Syariah Lain yang Bakal Merger

Beberapa bank syariah yang berencana merger masih dalam tahap pembicaraan pendahuluan.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Lampu Hijau Merger BTN Syariah dengan Muamalat, Aset Tembus Rp 100 T

21 Februari 2024

OJK Beri Lampu Hijau Merger BTN Syariah dengan Muamalat, Aset Tembus Rp 100 T

OJK mengatakan merger bank syariah penting untuk mengembangkan industri keuangan syariah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

OJK Tetapkan Bembi Juniar sebagai Direktur Utama Hijra Bank

7 Februari 2024

OJK Tetapkan Bembi Juniar sebagai Direktur Utama Hijra Bank

Penunjukan Bembi sebagai Direktur Utama Hijra Bank oleh OJK diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis bank syariah tersebut.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Jalin Kerjasama dengan Duha Syariah

29 Januari 2024

Pegadaian Jalin Kerjasama dengan Duha Syariah

PT Pegadaian (Persero) menjalin kerjasama dengan penyedia layanan pembiayaan dan pendanaan berbasis syariah, Duha Syariah.

Baca Selengkapnya

4 Cara Mencari ATM BSI Terdekat, Bisa Gunakan Google Maps

23 Januari 2024

4 Cara Mencari ATM BSI Terdekat, Bisa Gunakan Google Maps

Untuk mencari ATM BSI terdekat cukup mudah. Anda bisa memanfaatkan aplikasi Google Maps hingga website resmi BSI. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Waketum MUI Tolak Rencana Merger Bank Muamalat dan BTN Syariah, Ini 2 Alasan Utamanya

23 Januari 2024

Waketum MUI Tolak Rencana Merger Bank Muamalat dan BTN Syariah, Ini 2 Alasan Utamanya

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menolak rencana merger antara Bank Muamalat Indonesia dengan BTN Syariah. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Ungkap Investor Timor Tengah Bidik 20 Persen Saham BSI

20 Desember 2023

Erick Thohir Ungkap Investor Timor Tengah Bidik 20 Persen Saham BSI

Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan perkembangan soal calon investor dari Timur Tengah di BSI.

Baca Selengkapnya