TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham global tadi malam melanjutkan tren bullish alias menguat. "Pelaku pasar menyambut positif pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump di depan Kongres kemarin," ucap analis First Asia Capital, David Sutyanto, lewat keterangan tertulisnya, Kamis, 2 Maret 2017.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Wall Street, New York, untuk pertama kalinya menembus level 21.000, tepatnya 21.115,55 atau naik 1,5 persen. Indeks S&P dan Nasdaq masing-masing melonjak 1,4 persen di posisi 2.395,96 dan 5.904,03.
David mengatakan pasar menyambut positif isi pidato Trump yang menggambarkan secara detail rencana pemotongan pajak. Trump juga meminta Kongres menyetujui alokasi anggaran hingga US$ 1 triliun untuk pembangunan sejumlah proyek infrastruktur. "Kebijakan ekonomi Trump ini diyakini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi Amerika," ujar David.
Dolar Amerika dan imbal hasil (yield) obligasi Amerika pun kembali menguat. Menurut David, kondisi tersebut akan mempercepat kenaikan tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate/FFR).
Rencana reformasi pajak dan agenda pembangunan infrastruktur Trump juga turut mengangkat harga komoditas logam. Harga nikel di LME naik 0,7 persen ke posisi US$ 1.1037 per metrik ton dan harga timah naik 1 persen di angka US$ 19.490 per metrik ton.
Aksi beli juga ditopang data aktivitas manufaktur di Cina dan Amerika yang meningkat pada Februari 2017. Indeks Caixin China Manufacturing PMI Februari naik ke posisi 51,7 di atas estimasi 50,9. Indeks ISM Manufacturing PMI di Amerika pada Februari naik ke level 57,7 atau di atas perkiraan 56,2.