KEIN Blusukan ke Aceh Kaji Merosotnya Pertumbuhan Ekonomi

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 28 Februari 2017 12:58 WIB

Ketua Majelis Pertimbangan PAN Soetrisno Bachir dan politisi PDI Perjuangan Arif Budimanta (kanan) saat dilantik menjadi Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 20 Januari 2016. KEIN akan memberikan masukan terkait isu-isu ekonomi kepada Presiden Jokowi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) melakukan kunjungan ke Provinsi Aceh untuk membahas merosotnya pertumbuhan ekonomi yang kini sedang dialami provinsi tersebut. KEIN akan memberikan rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo mengenai langkah strategis yang harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian di Aceh.

”Ada daerah-daerah yang pertumbuhan ekonominya di bawah rata-rata nasional, termasuk Aceh,” kata Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta saat menggelar Focus Group Discussion di Hotel Hermes, Banda Aceh, Selasa, 28 Februari 2017.

Baca: Kemenhub Buka Tender Operasi Maskapai di Bandara Anambas

Presiden Jokowi meminta rekomendasi KEIN agar semua daerah mengalami pertumbuhan minimal 5,3 persen atau setara dengan rata-rata ekonomi nasional. Arif mengatakan Aceh mengalami ketidakstabilan ekonomi sejak 2011 hingga saat ini. Puncaknya, pada 2015 pertumbuhan ekonomi Aceh justru minus 0,72 persen. Ekonomi Aceh juga tidak stabil dan mengalami kontraksi yang cukup signifikan.

Menurut Arif, perekonomian Aceh ditopang sektor pertanian dengan capaian 29,4 persen dari pendapatan Aceh sepanjang tahun. Ada penurunan kontribusi sektor pertambangan dan penggalian. Hal ini diduga menjadi penyebab anjloknya ekonomi Aceh.

KEIN akan melihat ada-tidaknya deindustrialisasi di Aceh. Sebab, industrialisasi penting untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, seperti pembangunan smelter hasil pertambangan, perikanan, dan pertanian. Justru Aceh mengalami tren peningkatan impor barang-barang konsumtif. Serapan tenaga kerja di industri pengolahan juga sangat terbatas dan mengakibatkan adanya 171 ribu orang menganggur.

Baca: Antam Nyatakan Siap Garap Tambang Freeport

Menurut Arif, pihaknya akan memberi rekomendasi ke presiden untuk melakukan percepatan pembangunan. Dia menyatakan ada sejumlah sektor yang bisa digenjot di Aceh, di antaranya pembangunan industri pertanian, perikanan, komoditas ekspor anorganik, dan agrowisata.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Aceh Azhari mengatakan APBD di Aceh memang tak berdampak signifikan untuk meningkatkan pertumbuhan daerah. APBD Aceh yang digodok tahun ini hanya Rp 14,7 triliun. Di Aceh, ada 23 kabupaten yang memiliki anggaran Rp 800-900 miliar per tahun.

”Kami berharap isu kebijakan fiskal nasional dapat diterapkan di Aceh,” ucapnya. Azhari mengakui adanya penurunan ekonomi daerah. Sebab, industri pertanian, perikanan, dan perkebunan masih rendah.

AVIT HIDAYAT



Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

20 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

10 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

10 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya