Pemerintah Siapkan Inalum untuk Kelola Freeport  

Reporter

Senin, 27 Februari 2017 07:54 WIB

Tambang Grasberg atau Freeport di Papua, Indonesia. Lubang raksasa ini mulai digali tahun 1973, merupakan penghasil emas terbesar dan penghasil tembaga nomor tiga terbesar di dunia. OLIVIA RONDONUWU/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah siap mengelola tambang PT Freeport Indonesia melalui perusahaan tambang milik pemerintah. “Pemerintah bisa, ada Inalum. Tergantung Menteri BUMN, tapi sudah di-exercise,” ujarnya, Minggu, 26 Februari 2017.

Pengambilalihan pengelolaan tambang Freeport dilakukan jika pemerintah menang dalam gugatan arbitrase internasional. “Bisa saja konsorsium, tergantung melihatnya saja,” kata Luhut.

Menurut Luhut, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sanggup mengambil alih pengelolaan Freeport. Inalum adalah badan usaha milik negara yang bergerak di bidang peleburan aluminium di Asahan, Sumatera Utara. Rencananya, Inalum akan memimpin perusahaan-perusahaan tambang milik pemerintah dalam holding BUMN tambang.

Baca juga: Prabowo Soal Kisruh Freeport: Solusinya Semua Menang

Saat ini pemerintah masih dalam proses perundingan dengan PT Freeport Indonesia mengenai peralihan kontrak karya menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

Chief Executive Officer Freeport-McMoran, induk PT Freeport Indonesia, Richard Adkerson memberikan waktu 120 hari kepada Indonesia untuk mempertimbangkan perbedaan yang terjadi antara pemerintah dan Freeport. Jika proses perundingan mandek, Freeport mengancam akan membawa kasus kontrak ke arbitrase internasional.

Menurut Adkerson, pemerintah melanggar ketentuan kontrak karya 1991 dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara. Selain itu, Freeport menolak IUPK dengan dalih membutuhkan kepastian untuk kelancaran investasi tambang bawah tanah sebesar US$ 15 miliar hingga 2041. Perusahaan itu juga menolak kewajiban divestasi hingga 51 persen.

Baca juga: Dibanding KK, IUPK Dinilai Lebih Menguntungkan bagi Freeport

Anggota Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat Gus Irawan Pasaribu mendukung Inalum mengambil alih pengelolaan tambang Freeport. Menurut dia, kinerja Inalum kini semakin bagus tanpa campur tangan pihak asing. Inalum didirikan atas hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co dari Jepang pada 1976. Pemerintah kemudian mengambil alih seluruh kepemilikan pada akhir 2013.

Menurut dia, substansi utama adalah menyelamatkan kekayaan negara untuk kepentingan masyarakat. Menurut Gus Irawan, terkait ancaman yang dilontarkan Freeport mengenai pemutusan hubungan kerja atau menggugat ke arbitrase internasional, itu adalah hal biasa.

“Ancaman itu biasa, kita menghormati kontrak karya sebagai negara berdaulat, tapi mereka juga harus menghormati undang-undang di sini,” ujar Irawan kepada Tempo.

Baca juga: Jika Freeport Bandel, Luhut: Kita Tunggu Saja Presiden

Koleganya di Komisi Energi DPR, Kurtubi, justru menyatakan pengelolaan Freeport lebih tepat diberikan kepada PT Aneka Tambang. “Tapi baik Antam maupun Inalum membutuhkan waktu untuk bisa mengoperasikan tambang sebesar Freeport. Soal bisa, pasti bisa,” katanya.

Kurtubi menuturkan, kekayaan alam Indonesia sudah semestinya dikelola oleh perusahaan negara. “Skema kontrak karya yang dipakai di sektor pertambangan nasional sangat merugikan negara,” ucap Kurtubi.

GHOIDA RAHMAH | ADITYA BUDIMAN | ALI NUR YASIN


Berita terkait

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

15 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

31 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

19 November 2023

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

6 Juli 2023

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

Kemendag buka suara soal perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang Rencana Pemerintah Tambah Saham di Freeport Segera Rampung

21 Juni 2023

Jokowi Bilang Rencana Pemerintah Tambah Saham di Freeport Segera Rampung

Jokowi mengklaim proses divestasi atau pengurangan modal PT Freeport Indonesia dari asing terus berjalan.

Baca Selengkapnya

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

12 Juni 2023

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.

Baca Selengkapnya

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

31 Mei 2023

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Bos Freeport Indonesia Tony Wenas buka suara tentang tambahan kepemilikan saham 10 persen.

Baca Selengkapnya

Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan

2 Mei 2023

Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pemerintah seharusnya tidak memberikan izin perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI).

Baca Selengkapnya