Enam Bandara Merugi, Ini Penjelasan Angkasa Pura I  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Sabtu, 25 Februari 2017 16:15 WIB

Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Danang S Baskoro, hadir dalam acara peringatan ulang tahun PT Angkasa Pura I ke-53 di Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 25 Februari 2017. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Enam bandara di Indonesia yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) tercatat mengalami kerugian. Rendahnya daya beli masyarakat dan arus penerbangan ditenggarai menjadi penyebab kerugian tersebut.

"Memang banyak bandara yang terpaksa merugi, secara bisnis aeronautika dan nonaeronautika sama-sama belum maksimal," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Danang S. Baskoro saat menghadiri peringatan ulang tahun perusahaan ke-53 di Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 25 Februari 2017.

Secara bisnis aeronautika, menurut Danang, jumlah penerbangan menuju dan dari keenam bandara tersebut memang lebih rendah. "Secara nonaeronautika, seperti penjualan produk, sewa kios, juga sepi," ujarnya.

Baca: Pengamat: Surat Sudirman Said Jadi Kelemahan Hadapi Freeport

Keenam bandara tersebut, ucap Danang, adalah Bandara Partimura, Ambon; Bandara Frans Kaisiepo, Biak; Bandara El Tari, Kupang; Bandara Sam Ratulangi, Manado; Bandara Adi Sumarmo, Solo; dan Bandara Ahmad Yani, Semarang. Danang menambahkan, persoalan keterbatasan infrastruktur pariwisata di daerah-daerah tersebut bukanlah penyebab rendahnya arus penerbangan.

"Bagaimanapun, kuncinya adalah penaikan daya beli ekonomi dan pemulihan ekonomi, selain juga pada aspek keamanan,” ungkapnya.

Dia mencontohkan bagaimana mobilitas pergerakan manusia dari dan menuju daerah Ambon masih rendah, meski sudah lebih baik sejak terjadinya kerusuhan di daerah tersebut.

Baca: Dibanding KK, IUPK Dinilai Lebih Menguntungkan bagi Freeport

"Selama ini, kerugian dari keenam bandara tersebut ditutupi dengan mekanisme subsidi silang dari bandara yang mencatatkan profit, seperti Surabaya," kata dia. Pemerintah, menurut Danang, tentu tidak bisa menutupi kerugian tersebut dengan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Oleh karena itu, ditanggung oleh Angkasa Pura I dengan mekanisme subsidi silang tersebut.

Akibat hal ini, Danang mengakui tidak bisa lantas menyamakan kualitas bandara di Indonesia dengan negara lain. "Saya kalau hanya satu lawan satu antara Bandara Juanda (Surabaya) dengan Bandara Incheon (Korea Selatan), saya berani, tapi kenyataannya Indonesia kan punya lebih banyak bandara yang harus diakomodir." Angkasa Pura, menurut dia, harus bisa memastikan pelayanan di setiap bandara di Indonesia sesuai dengan standar yang ada.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

6 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

16 jam lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

18 jam lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

1 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

1 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

1 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

2 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

3 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya