Kepala BKPM: Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah Kacau

Reporter

Jumat, 24 Februari 2017 15:29 WIB

Kepala BKPM Thomas Lembong mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, 23 Agustus 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Nusa Dua – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengakui koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah terutama dalam permasalahan investasi masih kacau. Kacaunya koordinasi tersebut sering dikeluhkan investor yang ingin menanamkan modalnya di daerah.



Baca : Sambut Raja Salman, Hotel Bertarif Puluhan Juta Disiapkan

"Antara pusat dan daerah masih belum terpadu. Terus terang saja, maaf saya ngomong blak-blakan ya, masih kacau,” ujarnya di gelaran Rakornas BKPM dengan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Jumat 24 Februari 2017.

Kendati demikian, Thomas berpendapat kondisi ini harus menjadi momentum untuk melakukan perbaikan. Pasalnya, perbaikan sistem bukan cukup hanya dilakukan di tingkat pemerintah pusat yakni BKPM Pusat, melainkan juga di level pemerintah daerah.



Baca : Potensi Freeport Cabut dari Indonesia Dinilai Sangat Kecil

Sinkronisasi itu penting, kata dia, telebih investasi masih akan menjadi tumpuan akselerasi pertumbuhan ekonomi setidaknya tiga tahun ke depan. Oleh karena itu, pihaknya juga meminta agar ada pembenahan tiga aspek agar Indonesia tidak kalah bersaing dalam penarikan modal.

Tiga aspek yang disingat KIS itu mencakup koordinasi, integrasi, dan standarisasi. Untuk koordinasi, pihaknya memberi contoh saat ada kunjungan promosi daerah ke luar negeri. Setidaknya, ada koordinasi antara pihak pemda dengan KBRI di negara tujuan.

Koordinasi ini, menurut dia, terbukti berimbas positif. Thomas tidak ingin ada lagi pejabat pemda yang 'kluyuran' tanpa koordinasi.

Selanjutnya, untuk aspek integrasi, dia ingin ada data-data yang saling terhubung antara BKPM pusat dan daerah. Langkah ini dinilai mampu menghilangkan keluhan investor selama ini seperti pengisian data yang sama terkait identitas investor dan perusahaan.

Terakhir, aspek standarisasi menyangkut kesamaan prosedur dan instrumennya antara satu daerah dengan daerah lain. Dia memberi contoh ada perusahaan multinasional yang ingin berinvestasi di multilokasi. Dari keluhan investor selama ini, ada perbedaan standar formulir sehingga memicu ketidaknyamanan.

"Ini sudah tidak bisa dikompromikan lagi karena dalam persaingan global, banyak negara yang sudah sangat terintegrasi" imbuhnya.

BISNIS.COM


Advertising
Advertising

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

4 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

4 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya