Menteri BUMN Rini Sumarno bersama Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyematkan almamater secara simbolis kepada pegawai disabilitas Bank Mandiri dalam acara Grand Launching Program Mandiri Sahabat Difabel di Plaza Mandiri, Jakarta, 6 Desember 2016. Tempo/Richard Andika Sasamu
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri menyiapkan lebih dari 200 agen bank untuk mendistribusikan bantuan pangan non tunai di wilayah Jawa-Bali. Adapun jumlah Keluarga Penerima Manfaat program BPNT melalui Bank Mandiri mencapai 40 ribu KPM yang tersebar di 10 kota di 5 provinsi.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan keterlibatan Bank Mandiri dalam program ini merupakan kelanjutan penyaluran bantuan sosial non tunai dengan skema Program Keluarga Harapan yang dilakukan oleh perseroan."Selain untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses program ini, kami juga ingin mengedukasi masyarakat agar terbiasa menabung dan menggunakan uang seperlunya saja," ujar Kartika, usai acara penyerahan simbolis BNPT, di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017.
Kartika berujar para agen bank akan mendapatkan pelatihan serta pemantauan terkait mekanisme pencairan bantuan dengan memanfaatkan Kartu Keluarga Sejahtera dan mesin electronic data capture khusus untuk program BPNT.
Setiap agen nantinya akan melayani sekitar 250 KPM. Kartika mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan kelurahan setempat dan Perum Bulog terkait dengan pendampingan KPM serta pengadaan bahan pangan bersubsidi seperti beras dan gula. "Ini untuk memastikan bantuan yang diterima tepat sasaran."
Menurut dia, agen-agen bank ini juga memberikan layanan keuangan tanpa kantor cabang bank kepada masyarakat yang belum memiliki akses kepada layanan keuangan untuk transaksi perbankan terbatas. "Harapannya, para agen ini juga dapat meningkatkan literasi keuangan KPM sehingga dapat mendukung program inklusi finansial,” kata Kartika.
Saat ini, Bank Mandiri memiliki jumlah loket agen sebanyak lebih dari 30 ribu loket, terdiri dari loket agen individu dan badan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemerintah menyerahkan bantuan kepada 1,2 juta keluarga secara serentak di 44 kota. Bantuan itu diserahkan dalam bentuk kartu combo atau memiliki fungsi kombinasi sebagai uang elektronik dan tabungan.
Jumlah bantuan yang diserahkan adalah sebesar Rp 110 ribu per bulan yang dapat digunakan untuk membeli dua jenis bahan pokok yaitu beras dan gula.