PU Gandeng Bank Dunia Permak Permukiman Kumuh  

Reporter

Rabu, 22 Februari 2017 09:20 WIB

Anak-anak bermain dikawasan kumuh yang penuh sampah di perkampungan pinggiran pelabuhan Paotere Sabutung, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu 13 April 2016. Anak pesisir di pemukiman tersebut memanfatkan jembatan penghubung antar rumah warga sebagai ruang publik dan area bermain. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Samarinda - Direktorat Jenderal Pengembangan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama perwakilan Bank Dunia bertemu Pemerintah Kota Samarinda membahas program kota tanpa kumuh (Kotaku) di Kantor Balai Kota Pemkot Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, 21 Februari 2017.

Samarinda merupakan kota pertama yang akan mendapatkan bantuan implementasi program Kotaku Kementerian Pekerjaan Umum. "Kami mendukung agar target Samarinda menjadi kota tanpa kumuh terwujud," kata Arif Widodo Adi, yang mewakili Dirjen Pengembangan Permukiman, di Samarinda, Selasa.

Baca: Kementerian PUPR Tinjau Tiga Ruas Jalan Trans-Papua

Arif menjelaskan, target program Kotaku ialah mewujudkan 100 persen ketersediaan air bersih, 0 persen kawasan kumuh, serta 100 persen dukungan sanitasi dan infrastruktur pendukung. "Bantuan yang kami berikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan pemerintah daerah. Misal perbaikan jalan, termasuk juga relokasi rumah dari kawasan perkumuhan yang ada di sekitar sungai," ujar Arif.

Dari 53 kelurahan Kota Samarinda yang masuk catatan Ditjen Bangkim Kementerian Pekerjaan Umum, 10 kelurahan akan dijadikan prioritas awal pengerjaan. Bentuk dukungan juga akan disesuaikan dengan kesiapan Pemkot Samarinda. "Yang menjadi bahan pertimbangan kami memberikan bantuan ialah melihat PAD (pendapatan asli daerah), kesiapan, dan tentunya tergantung besaran APBN kita," ucap Arif.

Baca: Menteri Basuki: Proyek Jalan Tol Ngawi-Kertosono Terganjal Lahan

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang menegaskan, program Kota memang telah dimulai sejak 2016. "Dimulai dari Palaran dan sekarang kawasan Temindung," katanya.

Dari sembilan titik kawasan kumuh di Samarinda, yang paling menjadi perhatian ialah rumah-rumah yang berada di bantaran Sungai Karang Mumus, anak Sungai Mahakam. "Yang menjadi prioritas kawasan kumuh di kawasan sungai. Untuk memastikan program ini berjalan sesuai dengan rencana, kami akan bersinergi dengan pemprov dan tentunya pemerintah pusat," ujar Jaang.

Program Kotaku yang akan didanai APBN ini ternyata berasal dari pinjaman Bank Dunia yang mendukung program menghapus kemiskinan dan kesenjangan sosial. Safeguard Specialist World Bank Firza Sasmita Wijaya, yang turut berkunjung ke Samarinda, berharap program yang dijalankan pemerintah tepat sasaran.

"Kami ingin melihat dan memastikan semua aspek, dari aspek lingkungan, sosial, sampai pengelolaan keuangan yang memenuhi standar, termasuk aspek anti-korupsinya," kata Firza.

Secara teknis pendanaan, Bank Dunia akan memberikan pinjaman ke Kementerian Keuangan, lalu mengalokasikan anggaran untuk program Kotaku Kementerian Pekerjaan Umum sebesar US$ 250 juta. "Kami bekerja sama dengan Asian Investment Infrastructure Bank. Itu (US$ 250 juta) skala nasional. Untuk Samarinda, kami kurang tahu persisnya," kata Firza.

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

16 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

12 Desember 2023

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

Indonesia mempunyai banyak jalan tol yang menghubungkan beberapa daerah, berikut 5 jalan tol terpanjang di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

9 November 2023

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

Uji coba sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Bali akan diadakan pada bulan Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

1 Oktober 2023

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia tidak mencapai 10 persen waduk di Korea, PT KAI tebar 73 tiket promo.

Baca Selengkapnya

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

31 Juli 2023

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

20 Mei 2023

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

Presiden Jokowi akan mulai memperbaiki jalan rusak di daerah pada Juni 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siapkan Rp 14,6 tr

Baca Selengkapnya

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

5 April 2023

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

Saat Lebaran tahun lalu, hanya ada sekitar 6 ribu toilet di 127 rest area jalan tol.

Baca Selengkapnya

Bedah Rumah Kembali Bergulir, Pemkot Jakbar: Per Rumah Dapat Rp 50 Juta

17 Januari 2023

Bedah Rumah Kembali Bergulir, Pemkot Jakbar: Per Rumah Dapat Rp 50 Juta

Pemerintah Kota Jakarta Barat melakukan bedah rumah sedikitnya 136 milik warga berpenghasilan rendah

Baca Selengkapnya

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

8 Januari 2023

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

Kementerian PUPR menghebohkan publik lantaran memperkenalkan kucing bernama Kokom sebagai "pegawai baru"-nya di akun Twitternya.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Lanjutkan Program Penataan Kampung Kumuh di 250 RW di Jakarta

6 Januari 2023

Heru Budi Lanjutkan Program Penataan Kampung Kumuh di 250 RW di Jakarta

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal melanjutkan program penataan permukiman kumuh di 250 RW di Ibu Kota

Baca Selengkapnya