Pemerintah Serap Rp6 Triliun dari Lelang 5 Seri SBSN

Reporter

Rabu, 22 Februari 2017 05:00 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp6,01 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (21 Februari 2017) dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp10,3 triliun.

Keterangan pers tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa (21 Februari 2017), menyebutkan jumlah dana diserap Rp6,01 triliun itu berasal dari seri SPNS08082017, PBS013, PBS014, PBS011 dan PBS012.

Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS08082017 mencapai Rp2,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,50319 persen dan imbalan secara diskonto.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 8 Agustus 2017 sebesar Rp4,53 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,34375 persen dan tertinggi 6,5 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri PBS013 sebesar Rp2,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,08955 persen dan tingkat imbalan 6,25 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2019 ini mencapai Rp3,32 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,96875 persen dan tertinggi 7,53125 persen.

Selain itu, jumlah dimenangkan untuk seri PBS014 sebesar Rp0,165 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,44995 persen dan tingkat imbalan 6,5 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 ini mencapai Rp0,5 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,40625 persen dan tertinggi 7,59375 persen.

Untuk seri PBS011, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,48 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,87984 persen dan tingkat imbalan 8,75 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 ini mencapai Rp1,19 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,81250 persen dan tertinggi 7,96875 persen.

Pemerintah tidak memenangkan seri PBS012 meski penawaran yang masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 November 2031 ini mencapai Rp0,834 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,31250 persen dan tertinggi 8,40625 persen.

Jumlah dimenangkan sebesar Rp6,01 triliun ini melebihi target indikatif yang ditetapkan sebelumnya yaitu Rp6 triliun. Penjualan Sukuk itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2017.



ANTARA

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

35 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya