Wamenkeu: Orang Kaya Indonesia Ternyata Buanyak

Reporter

Selasa, 21 Februari 2017 19:17 WIB

Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo menjadi pembicara dalam Dialog Tahun Pembinaan Wajib Pajak 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan, 2 November 2015. ANTARA/Dewi Fajriani

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut situs resmi Direktorat Jenderal Pajak, total uang tebusan program pengampunan pajak atau tax amnesty mencapai Rp 104,26 triliun. Pada periode III, uang tebusan pada Januari Rp 449,82 miliar dan pada Februari Rp 593,51 miliar.

Baca : Tanpa Freeport, Bea Cukai Jamin Penerimaan APBN Aman

Adapun penerimaan tax amnesty secara total, termasuk dari penghentian pemeriksaan bukti permulaan dan tunggakan, mencapai Rp 111,68 triliun. Sebagian besar harta yang dideklarasikan berasal dari dalam negeri, yakni mencapai Rp 3.231 triliun.

Deklarasi luar negeri Rp 1.016 triliun dan repatriasi Rp 141 triliun. "Ini menunjukkan bahwa orang kaya di dalam (negeri) tuh, ternyata buanyak, tidak hanya banyak. Ini semua akan menjadi database," kata Mardiasmo, Wakil Menteri Keuangan, di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Senin, 21 Februari 2017

Baca : Pajak Google Dibahas di Tingkat Menteri

Mardiasmo kembali menggelar sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty kepada para pengusaha. Menurut dia, uang tebusan pada periode III tax amnesty masih sangat kecil. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak, uang tebusan periode III baru mencapai Rp 1,04 triliun.

"Kami harap, asosiasi memastikan keikutsertaan anggotanya (dalam tax amnesty). Kami ingin setiap anggota Kadin (Kamar Dagang dan Industri) ikut," kata Mardiasmo . "Untuk yang sudah ikut tapi merasa masih ada harta yang belum dilaporkan, menyusulkan masih bisa."

Ketua Kadin Rosan Roeslani berujar, sebagian besar pengusaha sudah ikut tax amnesty. Namun, dia meminta kepada pengusaha yang merasa masih ada harta yang tercecer untuk segera dilaporkan. Dia pun berharap, pemerintah melanjutkan reformasi perpajakan menyeluruh yang diawali oleh tax amnesty ini. "Next-nya apa? Ini yang ditunggu," katanya.

Menurut Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugeasteadi, hasil dari tax amnesty selama ini sudah cukup bagus. Namun, karena sebagian besar peserta tax amnesty pada periode III usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) uang tebusan tidak sebesar yang diterima pada periode I. "Kami setiap hari masih sosialisasi ke mana pun," tutur Ken.



ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

7 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

9 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

9 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

29 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

41 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

50 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

52 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

57 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya