Produksi Alat Kesehatan, BPPT Kembangkan Implan Tulang

Reporter

Selasa, 21 Februari 2017 03:13 WIB

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui pendanaan insentif inovasi industri telah mendanai proses trial production teknologi pembuatan medical grade stainless steel 316L pada 2015. Pendanaan ini bertujuan untuk membuat tiga jenis implan tulang yang menghasilkan 500 keping prototipe implan.

Produk ini dikembangkan oleh BPPT melalui Pusat Teknologi Material bekerja sama dengan PT Zenith Allmart Precisindo dan RSU Dr. Soetomo. Pengembangan tersebut dilakukan dengan pemaduan dan pemurnian bahan baku lokal serta menggunakan bahan baku hasil industri semelter dalam negeri, yakni feronikel Pomalaa produk PT Aneka Tambang.

CEO PT Zenith Allmart Precisindo, Allan Chandrawinata menyatakan prototipe implan tulang yang dikembangkan tersebut dapat terwujud berkat dukungan riset melalui program pendanaan dari Kemenristekdikti. Sebagai wujud komitmen untuk menghapus ketergantungan impor, pihaknya akan membangun fasilitas produksi implan setelah izin produksi dan izin edar telah didaftarkan.

Stainless steel 316L yang dihasilkan telah memenuhi komposisi kimia bahan sesuai ASTM F138 (316L Implant Quality) dan kekuatan mekanis ASTM F138 (316L Implant Quality). Hasil uji medis tidak berbeda dengan Implan import- Synthes ex . Swisszerland.


Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir mengapresiasi inovasi ini yang telah sangat mendorong kemandirian alat-alat kesehatan. "Dalam hal ini peneliti juga tidak bisa bekerja sendirian melainkan tim. Kolaborasi antara peneliti dengan industri sangat baik untuk dilakukan,"ujarnya saat Kunjungan Kerja ke PT Zenith Allmart Precisindo, di Sidoarjo, Senin, 20 Februari 2017 seperti dalam keterangan tertulis.


Jika telah mengantongi izin produksi, Nasir berharap Zenith memasukkan produk tersebut ke dalam e-catalog agar dapat dimanfaafkan secara luas.

Kebutuhan akan implan tulang di dalam negeri sendiri saat ini sekitar 80.000-100.000 keping per tahun. Saat ini industri implan nasional memang sudah menggunakan metode produksi pemesinan. Namun pemesinan bahan baku impor mengakibatkan metode ini tidak efisien karena prosesnya yang lama.

Pengembangan teknologi produksi prototipe implant tulang stainless steel 316L (SS316L) menggunakan teknologi investment casting, yang mampu menghasilkan implant tulang dalam jumlah banyak. Selain itu pengembangan teknologi tersebut membuat produk dapat dibuat dalam waktu lebih cepat. Pasalnya satu tangkai bisa langsung menghasilkan lebih dari 30 keping implan.

Jenis teknologi mass production seperti ini mampu menekan harga produk menjadi lebih rendah, perhitungan awal diperkirakan bisa mencapai lebih harga lebih dari 70 persen produk impor.

Tiap keping produk akan tertulis kode identifikasi yang mampu ditelusuri tanggal dan proses produksinya.

Keunggulan lainnya juga terdapat sistem informasi cloud untuk keperluan analisis guna mengetahui jumlah disitribusi dan berapa yang sudah terpasang di tubuh manusia.

Estimasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) prototype implan ini sendiri sekitar 70-80 persen. Dengan semua keunggulan tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor

BISNIS.COM

Berita terkait

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

15 Juli 2020

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Honesti telah berkomunikasi dengan tim Kementerian Riset dan Teknologi terkait keperluan pembiayaan pengembangan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

27 November 2019

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

Persaingan dalam seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2019 semakin ketat, namun di sisi lain ada pula formasi yang sepi peminat.

Baca Selengkapnya

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

15 Agustus 2019

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menghelat program Dosen Merenung agar pengajar bisa mengembangkan potensi keilmuannya.

Baca Selengkapnya

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

26 Juli 2019

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

Menristekdikti meminta kampus mendata akun media sosial mahasiswa hingga pegawai untuk cegah radikalisme.

Baca Selengkapnya

Kementerian Riset Gelar Startup Summit di JIExpo pada 10 April

6 April 2019

Kementerian Riset Gelar Startup Summit di JIExpo pada 10 April

Acara yang digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, tersebut bakal dihadiri sekitar 5.000 startup.

Baca Selengkapnya

1.200 Lebih Startup Jadi Binaan Kementerian Riset

1 April 2019

1.200 Lebih Startup Jadi Binaan Kementerian Riset

Menteri Mohamad Nasir mengatakan startup tersebut berawal dari riset, yang setiap tahun mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya

KIP Kuliah Diprioritaskan untuk Berkuliah di Dalam Negeri

13 Maret 2019

KIP Kuliah Diprioritaskan untuk Berkuliah di Dalam Negeri

KIP Kuliah bakal diprioritaskan untuk membiayai kuliah di perguruan tinggi dalam negeri ketimbang di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Lulus, Siswa Pemegang Kartu Indonesia Pintar Dapat KIP Kuliah

12 Maret 2019

Lulus, Siswa Pemegang Kartu Indonesia Pintar Dapat KIP Kuliah

Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi menyebut kelompok penerima KIP Kuliah adalah siswa-siswa yang sebelumnya terdaftar sebagai pemegang KIP.

Baca Selengkapnya

Menristekdikti Minta Riset Ikuti Kebutuhan Pasar

8 Maret 2019

Menristekdikti Minta Riset Ikuti Kebutuhan Pasar

Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi meminta agar peneliti melakukan riset yang sesuai kebutuhan pasar.

Baca Selengkapnya