BI: Program Rumah Tanpa Uang Muka Menyalahi Aturan

Reporter

Jumat, 17 Februari 2017 16:58 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bersama istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Kalla; istri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Erni Guntarti; dan Kepala Bekraf Triawan Munaf melihat produk kerajinan UMKM Maluku di pameran kerajinan UMKM di Balai Kartini, Jakarta, 26 Agustus 2016. Tempo/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, uang muka atau down payment (DP) untuk kredit properti telah diatur dengan kebijakan loan to value (LTV). Karena itu, apabila terdapat penawaran DP nol persen untuk kredit perumahan, hal tersebut menyalahi aturan.


Baca : Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi NTT Di Atas Rata-Rata


"Harus ada minimum DP untuk penyaluran kredit mortgage. Kalau nol persen menyalahi. Sebaiknya jangan dilakukan karena nanti akan dapat teguran dari otoritas," kata Agus saat ditemui di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Februari 2017.

Agustus 2016 lalu, Bank Indonesia memperbaharui kebijakan loan to value untuk kredit properti. Pelonggaran tersebut meliputi kredit atau pembiayaan properti untuk rumah tapak, rumah susun, dan rumah toko (ruko) atau rumah kantor (rukan) sampai dengan fasilitas kredit rumah kedua.


Baca : Dievaluasi Konsultan, Nilai Kontrak LRT Sumsel Turun


Direktur Eksekutif Komunikasi Publik BI Tirta Segara mencontohkan, untuk kepemilikan rumah tapak tipe lebih dari 70 meter persegi, fasilitas kredit rumah pertama sebesar 85 persen. Dengan begitu, uang muka atau down payment (DP) yang harus dibayarkan minimal 15 persen.

Untuk rumah kedua atau ketiga dan seterusnya, fasilitas kredit masing-masing sebesar 80 persen dan 75 persen. Sementara itu, fasilitas kredit rumah kedua untuk rumah tapak tipe 22-70 meter persegi sebesar 85 persen serta rumah ketiga dan seterusnya sebesar 80 persen.

Pembelian rumah tanpa uang muka adalah program kerja calon Gubernur DKI Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno. Program ini menuai pro kontra dan calon gubernur lainnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya