Kementan Kembangkan Kebun Cabai 40 Hektare di Tabanan

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 15 Februari 2017 13:41 WIB

Petani memetik cabai rawit matang di sentra pertanian Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 6 Januari 2017. Harga cabai rawit di kebun meroket sampai Rp 65.000 per kg. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Tabanan - Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengembangkan tanaman cabai di Kabupaten Tabanan, Bali, seluas 40 hektare selama tahun 2017 untuk memenuhi kebutuhan cabai yang semakin mahal belakangan ini. "Kini, program pengembangan cabai itu baru tahap penentuan calon petani calon lokasi (CPCL) bagi penerima program tersebut," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Nyoman Budana, Rabu, 15 Februari 2017.

Menurut Nyoman, bantuan program kegiatan pengembangan cabai tersebut dalam bentuk saprodi, yakni bantuan bibit, pupuk dan biaya perawatan. "Pengembangan kebun cabai seluas 40 hektare itu menyasar wilayah Kecamatan Marga, Baturiti, dan Kecamatan Penebel yang selama ini cukup baik dalam produksi cabainya," ujarnya.

Baca: PLN Timika Siap Bangun 21 Pembangkit Listrik

Nyoman Budana menambahkan, produksi cabai di Kabupaten Tabanan sebagian besar merupakan jenis cabai hijau dan merah. Jenis cabai tersebut dalam beberapa bulan belakangan ini mengalami lonjakan harga, baik harga pada tingkat petani maupun tingkat pedagang. Hal itu akibat tanaman cabai petani pada musim hujan belakangan ini banyak yang terserang penyakit tanaman, diperparah lagi dengan kondisi cuaca buruk ditandai dengan intensitas curah hujan yang tinggi.

"Serangan hama dan cuaca buruk ini mengakibatkan tingkat produksi cabai pada tingkat petani mengalami penurunan dari bulan-bulan biasanya, sehingga kondisi itu memicu melonjaknya harga jual cabai cukup mahal," ujar Nyoman Budana.

Meningkatnya harga cabai tidak saja terjadi di wilayah Kabupaten Tabanan, namun juga daerah lain. Sentra produksi cabai di Tabanan selama ini di Kecamatan Penebel dan Baruriti.

Baca: Satelit Telkom 3S Mengorbit, 30 Persen Kapasitas Disewakan

Kenaikan harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tabanan, yang sudah sempat mereda menjadi Rp 100 ribu per kilogram, namun kini kembali melonjak hingga mencapai Rp 170 ribu per kilogram.

Seorang pedagang bahan pangan di Pasar Tradisional Tabanan, Ibu Jero, menjelaskan, lonjakan harga bukan hanya untuk cabai, namun juga harga sayur mayur, sawi, timun, dan wortel. Lonjakan harga cabai yang dialami mulai dari tingkat petani sebagai dampak tingginya curah hujan yang menyebabkan produksi dari komoditas penghasil cita rasa pedas ini menurun.

ANTARA

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

16 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

11 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya