H-1 Pilkada Serentak, Rupiah Mulai Melemah

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 14 Februari 2017 10:59 WIB

Mata uang rupiah yang baru usai diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 19 Desember 2016. Untuk pecahan kertas, Rp 100.000 bergambarkan Ir Soekarno dan Moh. Hatta), Rp 50.000 (gambar utama Ir. H. Djuanda Kartawidjaya), Rp 20.000 (gambar utama G.S.S.J Ratulangi), Rp 10.000 (gambar utama Frans Kaisiepo), Rp 5.000 (gambar utama K.H Idham Chalid), Rp 2.000 (gambar utama Mohammad Hoesni Thamrin) dan Rp 1.000 (gambar utama Tjut Meutia). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak, termasuk Pilkada DKI Jakarta pada Rabu esok, 15 Februari 2017, nilai tukar mata uang (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tercatat mulai melemah.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 12 poin dari Rp 13.308 pada Jumat pekan lalu menjadi Rp 13.330 pada Senin, 13 Februari 2017 kemarin. Pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa, 14 Februari 2017, di pasar spot rupiah dibuka melemah 5 poin dari Rp 13.325 menjadi Rp 13.330 per dolar AS.

Pelemahan rupiah bersamaan dengan kembalinya penguatan dolar AS di pasar Asia. Sedangkan, kenaikan imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) terjadi bersamaan dengan pelemahan rupiah, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tajam kemarin.

Baca : Uang Tebusan Amnesti Pajak Periode III Rp 710 Miliar

Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta mengatakan selain menunggu data perdagangan yang akan dirilis Kamis besok, hasil rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia juga dinanti. Di mana suku bunga acuan 7 Days Repo Rate (7DRR) diprediksi tetap di level 4,75 persen.

"Ketidakpastian hasil pilkada DKI Jakarta yang bercampur dengan penguatan dollar, diperkirakan bisa mempertahankan tekanan depresiasi terhadap rupiah," ujar Rangga, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 14 Februari 2017.

Menurut Rangga, sebaiknya data perdagangan dan optimisme yang tersirat dari hasil RDG BI dapat mempertahankan sentimen positif.

Baca : Rupiah Menguat 10 Poin

Indeks dolar dilaporkan melanjutkan penguatannya menjelang pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Janet Yellen nanti malam. Rangga berujar kepuasan Yellen terhadap perbaikan serapan tenaga kerja AS bisa semakin mendorong penguatan dolar.



Di sisi lain nilai tukar euro melemah dengan pesimisme European Commission terhadap prospek pertumbuhan zona euro di 2017, akibat ketidakpastian politik terutama di Inggris dan AS. "Kemudian Inflasi Cina Januari 2017 juga ditunggu hasilnya pagi ini, dan diperkirakan naik."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya