Menteri Kelautan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat memaparkan hasil perkembangan sidak di Benoa, Bali terkait penanganan kasus tindak pidana perikanan dan perbaikan tata kelola pasca sidak di gedung Mina Bahari, Jakarta Pusat, 8 November 2016. Tempo/Richard Andika Sasamu
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berkunjung ke Republik Ceko pekan lalu. Susi bertemu dengan para importir sekaligus Menteri Perindustrian dan Perdagangan Ceko Jan Mladek.
Melihat potensi pemasaran produk laut Indonesia di sana, Susi meminta para pengusaha untuk memperkuat ekspor ke negara tersebut.
"Indonesia seharusnya menargetkan negara-negara landlock (terkurung daratan) seperti Ceko untuk pemasaran produk-produk hasil laut kita. Banyak demand dari mereka untuk tuna loin dan crab meat misalnya," ujar Susi dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 Februari 2017.
Saat ini, impor produk perikanan Ceko dari Indonesia berada di peringkat ke-19, jauh di bawah Vietnam dan Tiongkok. Sejak 2011, nilai impor produk perikanan dari Indonesia cenderung menurun meskipun masih surplus. "Kita ingin tingkatkan perdagangan langsung karena selama ini Ceko impor produk Indonesia tetapi melalui negara lain."
Susi pun mengajak pebisnis Ceko untuk berpartisipasi dalam Marine and Fisheries Business Forum yang rutin digelar kementeriannya setiap bulan. "Kami lakukan business matchmaking dari demand pasar atau keahlian yang dimiliki pebisnis Ceko dengan apa yang bisa dipasok atau dibutuhkan pebisnis perikanan di Indonesia," ujar Susi.
Menurut Susi, kementeriannya juga berkomitmen untuk mengajak pengusaha mempromosikan produk-produk perikanannya dan responsif terhadap permintaan pasar. "Ada perusahaan seafood Ceko yang ingin impor langsung dari perusahaan Indonesia misalnya tapi tidak jadi karena tidak ada balasan dari pengusaha tersebut," katanya.