Pedagang merapihkan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 1 Februari 2016. Menurut Badan Pusat Statistuk Nasional inflasi Januari 2016 sebesar 0,51 persen, kelompok bahan makanan menjadi komponen pembentuk inflasi tertinggi pada Januari yaitu 2,2 persen. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah ingin mendapatkan harga sebenarnya yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian, jika angka inflasi 2017 sudah didapatkan, maka akan mencerminkan harga yang didapatkan masyarakat.
"Bagaimana dapat harga yang benar-benar dihadapi masyarakat. Barangnya apa, harganya berapa," kata Suahasil saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Februari 2017.
Ketika ditanyakan apakah harga yang sekarang belum mencerminkan harga sebenarnya, Suahasil menjawab pemerintah terus melakukan perbaikan soal itu. "Kami diskusikan betul tadi, bagaimana memperbaiki itu," ujar Suahasil.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengundang sejumlah pejabat untuk membicarakan soal inflasi. Menurut Suahasil, rapat tersebut melihat kondisi inflasi 2016 dan 2017 di Januari. "Lalu juga ada berbagai macam hal yang perlu diperhatikan untuk menghitung inflasi," katanya.
Suahasil mengungkapkan akan ada diskusi lebih lanjut di tiap bulan untuk mendalami kondisi inflasi yang terjadi di masyarakat. "Kami ingin tahu harga yang dihadapi masyarakat, kalau ada perkembangan setiap bulan, bagaimana perkembangannya."
Selain Suahasil dan Menko Perekonomian, turut hadir dalam rapat itu adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
4 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.